PKL Tanah Abang Menolak Dianggap Bikin Macet
jpnn.com, JAKARTA - Deretan pedagang kaki lima (PKL) dari ujung Jalan Jatibaru Raya dekat Stasiun Tanah Abang, mengular ke arah belakang hingga arah jalan layang.
Para PKL tersebut menjajakan berbagai macam barang. Mulai dari kebutuhan sandang, pakaian hingga aksesoris, seperti topi dan bandana.
Para PKL tersebut memilih berjualan di trotoar dibandingkan tempat yang sudah disiapkan di Blok G Pasar Tanah Abang.
Lokasi yang jauh dari pusat keramaian, membuat para pedagang memilih kembali berjualan di jalur pedestrian.
Salah satu pedagang di lokasi tersebut, Emak mengatakan, dia dan para pedagang lainnya lebih suka berjualan di trotoar.
Lokasinya yang dekat Stasiun Tanah Abang membuat pembeli bisa langsung melihat-lihat barang dagangan dan mendekat apabila tertarik.
Emak mengatakan, kondisi itu berbeda jika pedagang berjualan di Blok G. Pembeli harus berjalan jauh dan menaiki tangga.
Menurut Emak, pembeli akan malas melewati rute melelahkan, sehingga lebih memilih yang lokasinya strategis.
Wilayah Tanah Abang kembali disesaki PKL. Mereka pun tidak merasa ada yang salah dengan berdagang di trotoar jalan
- Menurut Gilbert, Ini Solusi Mengatasi Kemacetan di Jakarta Seusai Menanggalkan Status Ibu Kota
- Dukung Jakarta sebagai Kota Global, FJB Bawa Misi Tingkatkan Kualitas SDM
- Pemprov DKI Jakarta Yakin Inflasi 2024 Masih Bisa Dikendalikan
- Masuk Bursa Bacagub DKI Jakarta, Heru Budi: Hari Esok Penuh Misteri
- Tak Seperti Anies, Heru Budi Mampu Lanjutkan Warisan Jokowi di Jakarta
- Tolak Rencana Kerja Normatif, Ketua DPRD DKI Minta Pemprov Tuntaskan Macet dan Banjir