PKS Sebut Jokowi dan Tim Transisi Mendikte SBY

PKS Sebut Jokowi dan Tim Transisi Mendikte SBY
KONSOLIDASI: Dari kiri, Kepala Staf Tim Transisi Rini Soemarno, Ketua FPKB Marwan Jafar, Joko Widodo, Jusuf Kalla, dan Ketua FPDIP Puan Maharani sebelum pertemuan di Kantor Tim Transisi Kamis (28/8). JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddik, mengkritisi gaya komunikasi politik yang dilakukan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) bersama Tim Transisi yang terkesan mendikte pemerintahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono dan kabinetnya.

Ini pula yang menurut Mahfudz menjadi penyebab keluarnya statemen Presiden SBY, bahwa tidak ada pemerintahan bersama dalam masa transisi pemerintahannya dengan presiden terpilih Jokowi meskipun transisi pemerintahan satu keharusan agar terjadi kesinambungan program

"Tetapi tidak boleh transisi dijalankan semau-maunya, karena sampai dilantik presiden yang baru dengan kabinet nanti. Yah, presiden dan kabinet sekarang absah punya kewenangan penuh menjalankan kebijakan pembangunan," kata Mahfudz di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (8/9).

Namun sebaliknya, Mahfudz memandang Jokowi bersama Tim Transisi yang dibentuknya salah dalam melakukan komunikasi politik dengan pemerintahan SBY. Bahkan Jokowi bersama timnya cenderung tidak etis dalam berkomunikasi karena terkesan mendikte pemerintahan SBY bersama kabinetnya.

Seharusnya, ujar Ketua Komisi I DPR RI itu, Jokowi sebagai presiden terpilih berkomunikasi langsung dengan presiden SBY yang tengah berkuasa untuk mendiskusikan apa yang dilakukan presiden yang akan datang. Bukan diskusi dengan kabinet SBY.

"Bukan mendiktekan presiden dan pemerintahan sekarang. Secara  konstitusi salah dan budaya politik tidak etis, bisa memicu ketegangan baru. Dalam transisi, komunikasi itu antara presiden terpilih dengan presiden yang berkuasa, bukan tim dengan anggota kabinet," tandasnya. (fat/jpnn)


JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddik, mengkritisi gaya komunikasi politik yang dilakukan presiden


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News