PKS: Tipe Retoris dan Politis Tak Pantas Pimpin KPK
Jumat, 18 November 2011 – 16:32 WIB

PKS: Tipe Retoris dan Politis Tak Pantas Pimpin KPK
Menurut Aboebakar, harapan masyarakat untuk pemberantasan korupsi di negeri ini sangat besar sehingga melahirkan KPK. Kelahiran KPK, imbuhnya, tak dapat dipungkiri bahwa itu didasari rasa kekecewaan publik terhadap kinerja polisi dan jaksa dalam menangani persoalan korupsi.
"Kita tidak boleh melupakan torehan sejarah tersebut, telah ada kesadaran bersama atas persoalan bangsa, kita telah terjaga dan membahu dalam pemberantasan korupsi," kata dia.
Harus diakui bahwa dalam perjalanannya KPK tidak semulus yang diharapkan. Diakui atau tidak, persoalan Antasari, Cicak Buaya, Deeponering hingga Nazarudin, cukup mengganggu keberadaan KPK, paling tidak persoalan-persoalan tersebut menurunkan kepercayaan publik atas kembaga ini.
"Sulit dipungkiri selama ini bahwa KPK memiliki kendala dalam bersinergi dengan lembaga penegak hukum yang lain, kasus Cicak Buaya merupakan salah satu contoh titik kulminasi persoalan tersebut," ungkapnya.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR dari PartaiKeadilan Sejahtera (PK), Aboebakar Al Habsy mengatakan para kandidat dan pimpinan Komisi Pemberantasan
BERITA TERKAIT
- Restu Widiyantoro Diharapkan Memperkuat PT Timah dengan Profesionalisme
- LPPOM Fasilitasi Lebih dari 100 Penggilingan Daging Halal di 19 Provinsi
- KPK Periksa WN Korsel di Seoul Terkait Kasus Suap PLTU Cirebon
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan