PKS: Vaksin Berbayar Rawan Penyimpangan, Hati-Hati!
Jumat, 27 Agustus 2021 – 14:57 WIB

Politikus PKS Mulyanto menilai kebijakan vaksin berbayar rawan penyimpangan. Foto: Ricardo/JPNN.com
Angka ini terpaut jauh dengan cakupan vaksinasi di India yang mencapai 33 persen dari total penduduk.
Penduduk negara tersebut sebanyak 24 persen sudah mendapat vaksin lengkap dan 9,6 persen yang baru mendapat vaksin dosis pertama.
Sementara kecepatan vaksin Indonesia masih di bawah 1 juta penduduk perhari. Sedangkan di India sudah mencapai 4,6 juta penduduk perhari.
Sebelumnya, saat mengikuti Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (24/8), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan rencana Pemerintah memberlakukan vaksinasi berbayar pada 2022. Hal ini dimaksudkan untuk mengejar target herd immunity. (mcr10/jpnn)
Politikus PKS Mulyanto menilai kebijakan vaksin berbayar rawan penyimpangan. Pasalnya cakupan vaksin gratis masih rendah.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
BERITA TERKAIT
- Sri Mulyani Langsung Bertemu Menkeu China Seusai Negosiasi Tarif AS, Ada Apa?
- Sekjen PKS Apresiasi Kepedulian Gubernur Kaltim pada Pendidikan
- Bersama Koalisi Pemerintah, PKS Makin Kukuh Melayani & Membela Rakyat
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- PKS Instruksikan Kader di Pos Menteri & Kepala Daerah Menyukseskan Program Prabowo
- Aboe Bakar: Kepala Daerah dari PKS Harus Selaras dengan Prabowo