PKT Bikin Limbah Batu Bara Jadi Barang Bernilai Ekonomi dan Bermanfaat

Material itu, kata Rahmad bisa digunakan memperbaiki daya dukung tanah yang lebih kokoh, terutama pada tanah lunak yang cenderung memiliki daya dukung tanah yang rendah.
Stabilisasi tanah dengan FABA-semen mampu meningkatkan nilai daya dukung tanah pada pemeraman tiga hari secara signifikan.
"Kami berharap seiring dengan semakin matangnya teknologi pengolahan FABA ini, praktik serupa dapat diterapkan secara massal di berbagai industri sebagai alternatif metode stabilisasi tanah," katanya.
Rahmad menjalasakan PKT saat ini memiliki unit boiler batu bara dengan kapasitas 2 x 220 metrik ton/jam (daya listrik 96,6 MW) yang berfungsi sebagai pemasok steam untuk mendukung proses produksi pabrik amonia-urea milik perusahaan.
Menurutnya, unit boiler batu bara tersebut menghasilkan FABA dalam jumlah sekitar 35 ribu ton per tahun.
"Seluruhnya berpotensi untuk diolah menjadi material substitusi bahan bangunan atau untuk stabilisasi tanah. Hingga saat ini, sebesar 34 ribu limbah FABA telah berhasil diolah perusahaan jadi material alternatif bahan bangunan dan stabilisasi tanah," beber Rahmad.
PKT optimistis dapat menjadi pelopor dalam pengolahan limbah batu bara sebagai komoditas yang memiliki daya guna tambahan dalam prinsip ekonomi sirkular.
"Diharapkan nantinya akan mampu menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi perusahaan dan masyarakat secara luas," tegas Rahmad. (mcr10/jpnn)
PKT mencanangkan inovasi dalam pemanfaatan limbah batu bara sebagai material substitusi seperti batako, paving blok, stabilisasi tanah, dan lainnya
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan
- Safrizal ZA Sebut Rumah Layak Hunian Tingkatkan IPM dan Menggerakkan Ekonomi
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Laba Meningkat Tajam, Strategi Bank Neo Commerce Berhasil
- Herman Deru Siapkan Bantuan Rp 50 Miliar untuk Pemerataan Pembangunan di Musi Rawas