Plan Indonesia Beri Pelatihan SPAB dan Fasilitator Sekolah Tangguh untuk Warga Cianjur

Plan Indonesia Beri Pelatihan SPAB dan Fasilitator Sekolah Tangguh untuk Warga Cianjur
Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) membuat kegiatan di Cianjur. Foto: dok PI

Pelatihan ini diikuti sejumlah pemangku kepentingan, di antaranya Bappelitbang Kabupaten Cianjur, BPBD Kabupaten Cianjur, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cianjur, dinas-dinas terkait di lingkup Pemerintah Kabupaten Cianjur, perwakilan kepala sekolah dan komite sekolah, serta sejumlah LSM/NGO, dan forum anak di wilayah Kabupaten Cianjur.

Di akhir kegiatan pelatihan, akan dikukuhkan komitmen Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam penerapan SPAB dan pembentukan Sekretariat SPAB Cianjur.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 701 fasilitas pendidikan rusak pasca bencana gempa bumi dengan magnitudo 5.6 yang melanda Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022 lalu.

Akibatnya proses belajar mengajar terhenti sehingga berisiko memunculkan masalah sosial lainnya, seperti peningkatan angka putus sekolah dan perkawinan anak.

Cianjur merupakan salah satu wilayah dari banyak wilayah di Indonesia yang rawan bencana.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019, sebanyak 52.902 sekolah berdiri di wilayah rawan gempa, 54.080 di wilayah rawan banjir, dan 15.597 di wilayah rawan longsor.

Menyadari potensi risiko kebencanaan yang tinggi, Indonesia sejak 2008 sudah merumuskan dan mengimplementasikan program SPAB sebagai cara untuk melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk bencana.

Program SPAB memastikan keberlangsungan layanan pendidikan dalam situasi darurat dan memulihkan kembali fungsi satuan pendidikan pasca bencana.

Sekolah tangguh untuk mendukung siswa, guru, dan komunitas sekolah untuk menghadapi risiko yang timbul dari berbagai macam ancaman bencana di Cianjur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News