Pleidoi Richard Berkisah soal Gagal 3 Kali, Karier di Polri, sampai Ikut Ferdy Sambo

Pleidoi Richard Berkisah soal Gagal 3 Kali, Karier di Polri, sampai Ikut Ferdy Sambo
Terdakwa perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E, menjalani persidangan beragendakan pembacaan surat tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (18/1). Jaksa penuntut umum menuntut Richard Eliezer dengan hukuman 12 tahun penjara. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

"Mama saya dengan bangga sambil menangis memberi saya semangat," kata Eliezer.

Setelah lulus pendidikan Brimob di Watukosek, Richard langsung ditugaskan ke daerah konflik. Tugas pertamanya ialah menjadi bagian Satgas Operasi Tinombala di Poso, Sulawesi Tengah, selama tujuh bulan.

"Maret sampai Oktober 2020 sebagai seorang navigator," ucap Richard.

Setelah bertugas di Poso, Richard kembali memperoleh penugasan lain. Dia ditugaskan di Manokwari, Papua Barat, untuk mengamankan pilkada pada Desember 2020.

Richard juga pernah menjadi bagian tim evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 pada Januari 2021. ?

“Penugasan evakuasi Sriwijaya Air pada Januari 2021 dan saya bertugas di Cikeas, Jawa Barat di Resimen 1 Pelopor pada Januari hingga Agustus 2021," kata Richard.

Pada September 2021, Richard dipercaya menjadi pelatih vertical rescue di Resimen 1 Pelopor. Profilnya membuat Ferdy Sambo tertarik.

"Pada 30 November 2021, saya terpilih menjadi driver Pak Ferdy sambo yang saat itu menjabat sebagai Kadivpropam (kepala Divisi Profesi dan Pengamanan, red) Polri," tutur Richard Eliezer.

Richard Eliezer alias Bharada E mengaku berasal dari keluarga sangat sederhana di Manado, Sulut, dan pernah menjadi sopir hotel demi membantu orang tuanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News