Pleidoi Richard Berkisah soal Gagal 3 Kali, Karier di Polri, sampai Ikut Ferdy Sambo

Pleidoi Richard Berkisah soal Gagal 3 Kali, Karier di Polri, sampai Ikut Ferdy Sambo
Terdakwa perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat, Richard Eliezer alias Bharada E, menjalani persidangan beragendakan pembacaan surat tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (18/1). Jaksa penuntut umum menuntut Richard Eliezer dengan hukuman 12 tahun penjara. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

Tidak sekadar lolos, Richard juga memperoleh nilai terbaik dalam proses seleksi itu.

“Saya dinyatakan lulus dengan peringkat satu di Polda Sulut, hal yang sangat bahagia dan membanggakan bagi saya dan keluarga," ucapnya.

Menurut Richard, dirinya bukan dari keluarga kaya. Sebelum menjadi polisi, dia pernah merasakan kerasnya hidup di Kota Manado.

"Saya bekerja sebagai sopir di sebuah hotel di Manado untuk membantu orang tua saya. Saya tumbuh di keluarga yang sangat sederhana," ucap Eliezer.

Saat dinyatakan lolos seleksi calon polisi, Richard meninggalkan kota kelahirannya pada 30 Juni 2019.

Syahdan, dia menempuh pendidikan di Pusat Pendidikan Brimob Polri di Watukosek, Pasuruan, Jawa Timur.

"Dari Manado ke Jawa Timur dengan membawa bekal sisa tabungan saya. Saya ingat pergi ke bandara, saya berkata kepada mama saya sudah mau mengikuti pendidikan," kisah Richard.

Menurut Richard, saat itu ibunya menangis bangga. Mamanya juga menasihati dan menyemangatinya.

Richard Eliezer alias Bharada E mengaku berasal dari keluarga sangat sederhana di Manado, Sulut, dan pernah menjadi sopir hotel demi membantu orang tuanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News