'Plesiran' Luar Negeri, DPD Rogoh Rp 20 Miliar

'Plesiran' Luar Negeri, DPD Rogoh Rp 20 Miliar
'Plesiran' Luar Negeri, DPD Rogoh Rp 20 Miliar
JAKARTA - Selama ini perjalanan luar negeri anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) menjadi sorotan. Agenda tidak jelas, penuh pemborosan sehingga menjadi tak efektif. Ternyata DPD (Dewan Perwakilan Daerah) juga melakukan studi banding yang tidak efektif.

  

Kritik terhadap "plesiran" senator ( anggota DPD) ini datang dari kalangan internal. "Banyak yang tidak terekspose media, termasuk kunker ke luar negeri yang dilakukan DPD sendiri," kata anggota DPD dari Jawa Tengah Poppy Dharsono di gedung parlemen, Kamis (12/5).

  

Perempuan yang menjulang namanya saat menjadi foto model itu, mengaku jengah saat melakukan penyerapan aspirasi ke dapilnya selama masa reses periode April -Mei 2011. Banyak warga masyarakat yang memprotes kelakuan anggota dewan yang suka berplesiran ke luar negeri itu. Poppy tidak menyalahkan suara -suara protes itu, karena seringkali menabrak semangat efisiensi anggaran. "Saya memandang kunker ke luar negeri itu tidak efektif dan suatu bentuk pemborosan anggaran negara saja," kritik desainer kelahiran Garut, 8 Juli 1951, itu.

  

Dia mengingatkan masih banyak cara untuk mendapatkan perbandingan referensi dari luar negeri dalam proses pembuatan kebijakan. Solusinya tidak harus melulu dengan berangkatnya anggota dewan ke luar negeri. "Biayanya akan lebih murah dengan mengundang pakar atau ahli dari luar negeri ke forum -forum sidang komisi DPR atau komite di DPD," ujar Poppy.

  

JAKARTA - Selama ini perjalanan luar negeri anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) menjadi sorotan. Agenda tidak jelas, penuh pemborosan sehingga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News