PLN Alami Defisit 215 MW

PLN Alami Defisit 215 MW
PLN Alami Defisit 215 MW
   

Pernyataan ini menyulut kemarahan Andi Bur dan meminta Polres Wajo menahan keempat utusan BP Migas dan PT EEES itu. Ketakutan itulah membuat Bahari Abbas meminta maaf atas pernyataan yang menyinggung mantan Sekkab Wajo itu. Bahkan, Abbas berlutut di hadapan Andi Burhanuddin Unru sebagai ekspresi maaf. Setelah itu, perwakilan BP Migas dan PT EEES dibiarkan meninggalkan kantor bupati Wajo sekira pukul 24.00 waktu setempat.

   

Sementara di lokasi PT EEES, massa gabungan mahasiswa dan warga perlahan meninggalkan lokasi setelah melakukan pendudukan selama dua hari. Ribuan massa mulai bubar setelah bupati Wajo mendatangi lokasi. Di depan ribuan demonstran, Andi Bur memaparkan hasil pertemuannya dengan pihak BP Migas yang digelar malam sebelumnya.

"Saya harapkan agar warga meninggalkan lokasi PT EEES. Kita kembali memberikan kesempatan kepada BP Migas untuk merealisasikan 12 persen bagi hasil untuk daerah penghasil dari keberadaan PT Energy di Wajo sampai 6 Mei mendatang," tegasnya, Sabtu 1 Mei. Andi Bur mengatakan, pada 6 Mei mendatang menjadi batas terakhir BP Migas memberian keputusan bagi hasil kepada Wajo sebagai daerah penghasil gas. Kendati massa telah meninggalkan penghasil gas yang telah beroperasi selama 13 tahun di Wajo itu. Namun, ratusan aparat kepolisian tetap bersiaga di PT EEES.(slm-asw-id)


MAKASSAR – PLN kembali mengalami defisit daya sebesar 215 megawatt (MW). Defisit ini terjadi menyusul keluarnya PLTG Sengkang dan PLTA Suppa


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News