PLN Dinilai jadi Tulang Punggung Mencapai Target NZE Indonesia

PLN Dinilai jadi Tulang Punggung Mencapai Target NZE Indonesia
Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi menyatakan sebagai upaya mendukung upaya transisi energi, perseroan sedang merevisi rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL). Foto: dok IDE KataData

“Kami berkomitmen tidak lagi membangun PLTU baru, kecuali yang sedang berjalan,” kata Evy seraya menambahkan bahwa perusahaan membidik pengurangan emisi CO2 dari berbagai upaya transisi energi tersebut mencapai 3,7 miliar ton.

PLN juga membuka peluang kerja sama dalam ikhtiar transisi energi, misalnya saja kolaborasi melalui skema Just Energy Transition Partnership (JETP), yang merupakan inisiatif pendanaan transisi energi senilai USD 20 miliar.

Sebelumnya, PLN menyebut telah mengidentifikasi 522 proyek energi hijau yang potensial dibiayai JETP, dengan kapasitas 15,1 GW sampai 2030.

Selain itu, Evy menyebutkan pihaknya berkolaborasi juga dengan institusi finansial, lembaga energi, maupun penyedia teknologi untuk keperluan transisi energi.

"PLN tengah mengincar kolaborasi dengan sejumlah entitas untuk penerapan teknologi carbon capture storage (CCS) maupun co-firing ammonia untuk PLTU, serta co-firing hidrogen untuk gas," ucapnya.

Seperti diketahui, sampai saat ini mayoritas pembangkit listrik di tanah air masih sangat bergantung pada energi fosil, khususnya batu bara. Berdasarkan data Energy Institute, persentase penggunaan batu bara untuk energi primer di Indonesia mencapai 45 persen.(mcr10/jpnn)

PT PLN (Persero) dinilai menjadi tulang punggung Indonesia dalam transisi energi menuju nol emisi bersih (net zero emission/NZE).


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News