PLN Turunkan Penjualan Obligasi
Fahmi : Kasus Tangerang Tak pengaruhi Proses Pembangunan PLTU
Selasa, 18 November 2008 – 15:10 WIB

PLN Turunkan Penjualan Obligasi
JAKARTA -Perusahaan Listrik Negara (PLN) menurunkan penjualan obligasi dan sukuk sebesar Rp 1,5 triliun. Semula PLN berencana akan mengeluarkan obligasi dan sukuk sebesar Rp 3 triliun.Demikian disampaikan Direktur Utama PLN, Fahmi Mochtar, disela-sela Rakornas Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral 2008 Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Hotel Darmawangsa, Jakarta, Selasa (8/11). Sementara, terkait dengan kasus kerusuhan di Pembangunan PLTU Teluk Naga, Fahmi Mochtar menegaskan bahwa kasus tersebut tidak akan menghambat pembangunan PLTU tersebut. Menurut Fahmi, Dong Fang kontraktor asal China yang menggarap PLTU Teluk Naga baru melakukan pengurukan tanah dan membuat saluran pembuangan di lokasi tersebut.Belum sampai pada tahap konstruksi pembangkitnya.
"Melihat kondisi pasar yang sekarang kita keluarkan Rp 1,5 Triliun dulu, nantinya kita lihat lagi kondisinya," katanya. Krisis financial global serta penurunan harga minyak dunia, menurut Fahmi membuat PLN menurunkan nilai obligasi yang akan dikeluarkan dengan tetap melihat perkembangan kondisi pasar. Selain itu Fahmi juga mengatakan, rencana kebutuhan dana yang diperlukan untuk operasional PLN menurun terkait dengan penurunan harga minyak dunia.
Baca Juga:
PLN akan mengeluarkan obligasi dan sukuk mulai akhir bulan ini dengan Rp 1 Triliun dalam bentuk obligasi biasa dan Rp 500 Miliar dalam bentuk Sukuk. Wali amanat penjualan obligasi ini adalah Bank Niaga serta penjaminnya antara lain Trimegah sekuritas dan Indopremiere sekuritas.
Baca Juga:
JAKARTA -Perusahaan Listrik Negara (PLN) menurunkan penjualan obligasi dan sukuk sebesar Rp 1,5 triliun. Semula PLN berencana akan mengeluarkan obligasi
BERITA TERKAIT
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau
- Bank Raya Bukukan Laba Bersih Rp 16,92 Miliar, Ini Penopangnya
- Al Hidayat Samsu MPR Sebut Rakyat Butuh Perlindungan Nyata di Tengah Gejolak Tarif AS
- Gelar Panen Raya di Purbalingga, BAZNAS Dorong Kemandirian Petani Mustahik
- Legislator Minta Bank Jatim Merebut Kembali Kepercayaan Nasabah
- BPS Akui Adanya Perlambatan Konsumsi Rumah Tangga