PM Inggris Terancam Dikudeta
jpnn.com, LONDON - "Mengganti perdana menteri tidak akan membantu kita." Pernyataan itu dilontarkan oleh Menteri Keuangan Inggris Philip Hammond kemarin, Minggu (24/3), pasca beredarnya isu bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May didesak untuk meletakkan jabatan.
Yang meminta May mundur bukan orang luar. Melainkan justru orang-orangnya sendiri. Yaitu, para senior Partai Konservatif dan menteri-menteri di kabinetnya.
Berdasar pemberitaan beberapa media lokal, mereka ingin Wakil PM David Lidington atau Menteri Lingkungan Michael Gove menggantikan May untuk sementara.
Hammond sebelumnya diduga sebagai salah satu anggota Tory -sebutan untuk Partai Konservatif- yang menginginkan May mundur. Namun, dia menampik tudingan tersebut. "Itu tidak benar sama sekali," tegasnya.
BACA JUGA: Inggris Diombang-ambing Brexit, Pound Sterling Malah Meroket
Lidington juga ikut menampik kabar bahwa dirinya menginginkan kursi May. Namun, kabar telanjur berembus kencang. The Sunday Times menyebutnya sebagai "kudeta" anggota kabinet untuk melengserkan pemimpin 62 tahun tersebut.
Jalan May untuk membawa Inggris keluar dari UE alias Brexit memang kian berat. Akhir pekan lalu sekitar satu juta penduduk Inggris turun ke jalan. Itu adalah aksi terbesar selama satu dekade ini.
Mengusung slogan Put It to the People alias serahkan kepada rakyat, mereka menuntut pemerintah kembali menggelar referendum. Massa membawa spanduk dengan berbagai slogan dan bendera Uni Eropa. Mereka ingin Inggris rujuk dengan Eropa. (sha/c11/sof)
Beredarnya isu bahwa Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May didesak untuk meletakkan jabatan.
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Brasil Mempermalukan Inggris, Jerman Menampar Prancis
- Inggris Diminta Kembalikan Aset dan Manuskrip Asli Milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
- Inggris Panggil Dubes Rusia Setelah Musuh Putin Tewas di Penjara
- Bawa Sepucuk Surat, Dubes Inggris Temui Prabowo di Jakarta
- Pelarangan Pekerja Migran Indonesia ke Inggris Dicabut, Julian: Kami Berterima Kasih