PM Jacinta Ardern Minta Maaf atas Tindakan Rasis Polisi New Zealand Tahun 1970-an

PM Jacinta Ardern Minta Maaf atas Tindakan Rasis Polisi New Zealand Tahun 1970-an
Jacinda Ardern meminta maaf atas serangan fajar NZ pada orang-orang Kepulauan Pasifik pada 1970-an. (AP: Brett Phibbs/New Zealand Herald)

Jacinda Ardern juga mengambil bagian dalam ritual tradisional Samoa yang dikenal sebagai ifoga, di mana subjek memohon pengampunan dengan mengekspos diri mereka pada semacam penghinaan publik.

Anggota komunitas Pulau Pasifik membentangkan tikar putih besar di atas kepala Ardern yang menutupi seluruh tubuhnya. Beberapa saat kemudian mereka melepaskannya dan memeluknya.

Menteri Masyarakat Pasifik William Sio, yang beremigrasi bersama keluarganya dari Samoa ke Selandia Baru pada 1969, menggambarkan penggerebekan itu sebagai tindakan "rasisme yang paling buruk".

'Meminta maaf keputusan yang tepat'

Wellington telah mendorong migrasi dari pulau-pulau Pasifik seperti Samoa, Tonga dan Fiji setelah Perang Dunia II untuk mengisi kekurangan pekerja seiring dengan ekonomi yang berkembang.

Tetapi mereka yang bermigrasi malah mendapat serangan balik pada tahun 1970-an, dengan klaim bahwa mereka mengambil pekerjaan orang-orang Selandia Baru.

Ketika Jacinda Ardern pertama kali mengumumkan dia akan mengeluarkan permintaan maaf, William Sio berusaha keras menahan air matanya karena mengingat pengalamannya yang mengerikan saat menjadi sasaran.

"Kenangan yang terukir adalah wajah ayah saya yang tidak berdaya ... seseorang mengetuk pintu Anda pada dini hari dengan senter di wajah Anda, mereka tidak menghormati pemilik rumah kami," katanya.

"Anjing Alsatian dengan mulut yang berbusa, ingin merangsek masuk tanpa menghormati orang-orang yang tinggal di sana. Itu cukup menimbulkan trauma."

Tak banyak pemimpin dunia yang mau meminta maaf atas tindakan berlebihan aparat keamanannya

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News