PM Turnbull Dukung Qantas Ikuti Ketentuan China Soal Taiwan


Perdana Menteri (PM) Australia, Malcolm Turnbull mendukung pendapat CEO Qantas, dan mengatakan bahwa keputusan itu adalah kewenangan perusahaan.
"Hubungan diplomatik Australia adalah dengan China, dan rakyat Republik China, dan kedutaan kami di Beijing," katanya.
"Kami sudah pasti menjalin hubungan dengan Taiwan, tetapi kami memiliki kebijakan 'satu China'."
Maskapai British Airways tampaknya memilih jalan tengah menyikapi peringatan itu dengan mencantumkan 'Taiwan - China' pada situsnya.
American Airlines mengkonfirmasi kepada ABC bahwa mereka telah menerima surat dari otoritas China, tetapi tidak akan berkomentar lebih lanjut. Situs maskapai itu juga tidak berubah.
Sementara itu operator penerbangan asal Jerman, Lufthansa telah mengadopsi ketentuan baru.
"Sebagai perusahaan yang beroperasi secara global, Lufthansa mempertimbangkan undang-undang, peraturan, kebiasaan dan praktik lokal di pasar yang kami layani ketika merancang platform antarmuka online untuk pelanggan," kata juru bicara dalam sebuah pernyataan kepada ABC.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan