PM Turnbull Dukung Qantas Ikuti Ketentuan China Soal Taiwan

"Ini termasuk mempertimbangkan kebiasaan pelanggan internasional.”
Pemimpin Oposisi di Australia, Bill Shorten menggambarkan kasus ini sebagai "masalah yang cukup kompleks" bagi Qantas untuk dipertimbangkan.
"Saya mungkin lebih suka itu tidak terjadi," katanya.
"Namun demikian, itu keputusan bisnis bagi Qantas, saya tidak akan ikut campur."
'Pemaksaan ekonomi' oleh China
Sekretaris Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT), Frances Adamson mengecam pemerintah China atas tuntutan mereka, ketika ditanya di komite Senat Estimasi di Canberra pekan lalu.
"Saya hanya menegaskan bahwa sementara kami dapat mengungkapkan pandangan dalam berbagai cara - kadang-kadang sangat terbuka, kadang-kadang di belakang layar - Pemerintah tidak dapat berada dalam posisi untuk mentolerir penggunaan paksaan ekonomi," kata Adamson.
Sekretaris pers Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders juga sangat pedas ketika tuntutan awal dibuat.
"Amerika Serikat sangat keberatan dengan upaya China untuk memaksa perusahaan swasta menggunakan bahasa tertentu yang bersifat politis dalam konten yang tersedia untuk publik," katanya dalam sebuah pernyataan bulan lalu.
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan