PM Turnbull Kecam Serangan Bom Bunuh Diri di Manchester Arena
Serangan teroris tersebut merupakan insiden paling mematikan di Inggris sejak empat pembom bunuh diri menewaskan 52 orang di sistem kereta bawah tanah London, pada Juli 2005.
Kelompok Negara Islam (ISIS) belum secara resmi mengklaim tanggung jawab atas insiden tersebut, namun pendukung kelompok ini telah menggunakan media sosial untuk "merayakan" kejadian itu, beberapa pendukung bahkan mendorong adanya serangan serupa di tempat lain.
"Tampaknya bom angkatan udara Inggris terhadap anak-anak di Mosul dan Raqqa baru saja kembali ke #Manchester," kata seorang pendukung bernama Abdul Haqq di Twitter, mengacu pada kota-kota Irak dan Suriah di mana koalisi pimpinan AS melakukan serangan udara.
Sementara itu, di gedung Parlemen, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, menggambarkan insiden ini sebagai ‘serangan brutal terhadap anak-anak muda di manapun, terhadap kebebasan dimanapun”.
"Ini adalah serangan terhadap kepolosan."
Malcolm Turnbull menyampaikan "simpati dan soliditas sepenuhnya” dari masyarakat Australia kepada seluruh warga Inggris.
Kementerian Luar Negeri Australia mengatakan, Komisi Tinggi Australia di London segera melakukan penyelidikan untuk memastikan apakah ada warga Australia yang terlibat dalam insiden ini.
Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull mengecam keras serangan teror yang terjadi di konser penyanyi pop AS, Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris. Serangan itu digambarkannya sebagai serangan brutal terhadap anak-anak muda d
- Dunia Hari Ini: Israel Serang Rafah, Meski Hamas Setujui Gencatan Senjata
- Dunia Hari Ini: Lebih dari 70 Orang Tewas Akibat Banjir di Brasil
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh