PMI di Taiwan Demo Berulang Kali, Tolak Perlakuan Buruk Penyalur Jasa

jpnn.com, JAKARTA - Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan mengutuk perusahaan jasa penyalur swasta yang kerap kali menyengsarakan tenaga kerja.
Perwakilan PMI Taiwan Ismail Fitri mengungkapkan para pekerja asal Indonesia yang kini berada di Taiwan dihadapkan pada situasi yang sulit imbas perlakuan agensi penyalur tenaga kerja wasta.
Tidak sedikit PMI yang hidupnya terkatung-katung, mendapat kekerasan seksual hingga fisik, bahkan sampai meninggal dunia.
Kejahatan-kejahatan yang diterima para pekerja migran ini lantaran ulah para agensi-agensi penyalur tenaga kerja yang tak bertanggungjawab atas penempatan kerja dan pemenuhan hak pekerja.
"Kami sering mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari agensi swasta. Mereka dengan sengaja mempersulit dokumen apabila PMI ingin lepas dari agensi," ucap Ismail melalui keterangan resminya, Rabu (27/12).
Ismail mengaku PMI dipaksa mengikuti aturan main yang dibuat sepihak oleh agensi yang bahkan sering merugikan PMI ketika para tenaga kerja sudah berada di Taiwan.
"Selalu mengancam PMI akan dipulangkan ke Indonesia, jikalau kami tidak mau menuruti peraturan yang dibuat sendiri oleh agensi," kata dia.
Agensi penyalur tenaga kerja swasta yang sewenang-wenang ini berdampak pada kondisi pemangkasan hak pekerja.
Ratusan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan mengutuk perusahaan jasa penyalur swasta yang kerap kali menyengsarakan tenaga kerja.
- Ibas Ingatkan Pentingnya Perlindungan PMI dan Penguatan Keamanan Perbatasan
- Budayakan Berbagi, TIKI Gelar Donor Darah
- 45 PMI Dipulangkan dari Malaysia Melalui Pelabuhan Dumai, Ada yang Sakit Kulit
- Ahli Waris PMI yang Meninggal di Korsel Dapat Santunan Rp 85 Juta
- Wisatawan Indonesia Diharapkan Berbondong-bondong Liburan ke Taiwan
- Universitas Terbuka Luluskan 29 PMI di Korea Selatan