PNS Mulai Terjerat Gaya Hidup Tinggi

Lebih Pikirkan Cari Uang, Tak Pikirkan Kinerja

PNS Mulai Terjerat Gaya Hidup Tinggi
PNS Mulai Terjerat Gaya Hidup Tinggi
JAKARTA -  Gaya hidup PNS di Indonesia sudah melebihi dari penghasilan yang sebenarnya. Akibatnya, berapa pun kenaikan gaji PNS tidak terlalu berpengaruh secara signifkan.  "Karena gaya hidupnya sudah terlalu tinggi, berapa persen  pun kenaikan gaji mereka tidak akan memberikan arti yang signifikan. Penambahan gajinya masih belum mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka," kata Pakar Administrasi dari Universitas Indonesia Eko Prasojo  dalam Rapat dengar Pendapat Umum  (RDPU) dengan komisi II DPR, Rabu (6/10).  Dalam RDPU ini dibahas revisi UU Pokok Kepegawaian.

Tingginya gaya hidup PNS ini, lanjut Eko, merusak sistem birokrasi. Ini diperparah lagi dengan kondisi PNS yang selalu berada di dalam zona nyaman sehinga aparatur kurang memiliki tanggung jawab dan sensitivitas terhadap penyelenggaraan pemerintahan. "PNS kita terlalu memikirkan dirinya sendiri. Padalah PNS itu merupakan mesin pemerintah untuk menggerakkan roda pemerintahan dan perekonomian," kritiknya.

Senada, Prof Prijono Tjiptoherijanto, pakar admin dari UI, menyatakan, karena gaya hidup yang tinggi, upaya pemerintah untuk meningkatkan gaji tiap tahun menjadi sia-sia. Karena apa yang didapat tetap dirasa kurang. "Itu sebabnya di lapangan banyak PNS yang melakukan pungli untuk mendapatkan uang lebih. Paling kelihatan di pejabat struktural. Meski tunjangannya kecil namun income kagetan (amplop, red) lebih banyak," tuturnya.(esy/jpnn)

JAKARTA -  Gaya hidup PNS di Indonesia sudah melebihi dari penghasilan yang sebenarnya. Akibatnya, berapa pun kenaikan gaji PNS tidak terlalu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News