PNS Perempuan Tolak Pengurangan Jam Kerja

PNS Perempuan Tolak Pengurangan Jam Kerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS). Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA--Wacana pengurangan jam kerja bagi PNS perempuan mendapat protes dari kalangan pegawai.

Mereka menilai, pengurangan jam kerja justru menunjukkan posisi perempuan sangat lemah dan selayaknya tinggal di rumah saja.

"Kebijakan ini sangat tidak. Menjadi ibu pekerja adalah pilihan. Kalau mau tetap bekerja, perempuan sudah menerima risikonya. Lagipula, suami kita juga tidak protes kok," kata Wati, PNS salah di sebuah kementerian di bilangan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, kepada JPNN, Selasa (2/12).

Dia menambahkan, kebijakan tersebut harus ditinjau kembali dan diuji publik. Apakah layak dikurangi atau tidak, mengganggu atau tidak.

"Saya fine-fine saja selama ini. Anak dan suami bisa keurus dengan baik. Karir juga lagi bagus, jadi jangan malah mengkebiri kreativitas kami," sergahnya.

Senada itu Nur, PNS yang menduduki jabatan eselon III mengatakan, sangat tidak setuju ide pengurangan jam kerja. Katanya, mestinya pemerintah mengkaji lebih matang. Sebab, pengurangan jam kerja justru menimbulkan biaya tinggi.

"Kalau biasanya perempuan pekerja PNS pulang kantor bareng suaminya, setelah ada pengurangan otomatis harus pulang sendiri. Otomatis ongkos transportasinya jadi bertambah," ucapnya.

Menurut Nur, seharusnya pemerintah memikirkan bagaimana membuat tempat penitipan anak dan bukan mengurangi waktu kerja.

JAKARTA--Wacana pengurangan jam kerja bagi PNS perempuan mendapat protes dari kalangan pegawai. Mereka menilai, pengurangan jam kerja justru menunjukkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News