Polantas Dipukul Oknum TNI Hingga Bibir Terluka, Akhirnya…Alhamdulillah

Polantas Dipukul Oknum TNI Hingga Bibir Terluka, Akhirnya…Alhamdulillah
Pratu DK berpelukan dengan personel Polantas Bripka DI di Mapolda NTB, Kamis kemarin (20/7). Foto: Ali Ma’ shum/Radar Lombok/JPNN.com

“Saya minta yang di luar ini menajdi titik balik agar lebih baik kedepannya. Jangan ada yang memanas-manasi. Kalau ada hal seperti itu tolong dihiraukan saja. Yang benar itu pernyataan kita di sini,” pinta Imam.

Danrem 162/WB Farid Makruf menambahkan, dirinya menyesalkan adanya anggota TNI yang berbuat sewenang-wenang kepada petugas kepolisian yang sedang bertugas. Ia berharap agar tidak terjadi lagi.

“Saya telah perintahkan semua Dandim dan Danramil. Siapapun yang cuti ke wilayah saya harus izin dulu ke Danramil dan Dandim dan jangan berulah macam-macam diwilayah ini. Karena TNI dan Polri itu akrab dan kondusif. Saya sangat menghargai penerimaan dari Polda NTB yang mau memaafkan anggota kami. Hubungan kami kedepan tetap kondusif,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Pratu DK memukul anggota polantas Bripka DI yang sedang bertugas di Simpang Lima Ampenan, Mataram, NTB, Rabu kemarin (19/7) sekitar pukul 07.00 Wita.

Saat itu Bripka DI bersama dua orang rekannya sedang melaksanakan tugas di Simpang Lima Ampenan. Pratu DK kemudian melintas menggunakan sepeda motor berboncengan dengan istrinya yang sedang hamil.

Pratu DK saat itu hendak menuju ke arah pantai Ampenan. Karena tidak memakai helm, Pratu DK dihentikan laju kendaraannya oleh Bripka DI, yang lantas memberikan teguran lisan.

Namun, Pratu DK tidak terima dengan alasan akan membawa sang istri ke rumah sakit.

Adu mulut kemudian terjadi. Pratu DK lalu memukul bibir kiri atas Bripka DI. Akibatnya, bibir korban sobek dan mengeluarkan darah.

Kasus pemukulan oleh Pratu DK anggota Batalyon Infantri (Yonif) 744 Kupang terhadap anggota Polantas Bripka DI di Simpang Lima Ampenan, Mataram,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News