Polemik PPPK, Para Pimpinan Honorer K2 Berbeda Pilihan Capres

Polemik PPPK, Para Pimpinan Honorer K2 Berbeda Pilihan Capres
Koordinator Honorer K2 Indonesia Bhimma saat menyerahkan bukti komitmen dan dukungan kepada Prabowo-Sandi kepada Fadli Zon. Foto: Istimewa for JPNN.com

Salah satu yang ikut tes PPPK adalah Koorwil PHK2I Jawa Tengah Ahmad Saefudin. Bagi guru SMPN di Boyolali ini, PPPK adalah solusi terbaik dari pemerintah. Solusi ini lebih realistis ketimbang berharap sesuatu yang tidak pasti.

"Maksud hati memang ingin menjadi PNS, tapi jalannya buntu. Yang terbuka pintunya hanya PPPK, ya itu saja dulu sembari menunggu revisi UU ASN jalan," ucapnya.

Ahmad secara tersirat memberikan dukungan kepada pemerintahan Joko Widodo. Lebih baik melanjutkan program yang sudah ada daripada menunggu sesuatu belum pasti dan masih di angan-angan.

BACA JUGA: Ingin Jumpa Jokowi, Honorer K2 Urunan Rp 300 Ribu?

Sementara Iman Supriatna, eks pentolan PHK2I ini memilih berjuang lewat Forum Komunikasi K2 Indonesia (FKK2I). Forum ini sudah memposisikan diri mendukung Jokowi dan optimistis bisa menjadi PNS.

Iman juga menerima PPPK meski tetap berharap menjadi PNS. Guru honorer K2 di Bandung ini menilai, tidak elok menolak solusi pemerintah. Padahal tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan honorer K2.

Dia pun bertekad ingin mempertemukan seluruh honorer K2 dengan Jokowi dalam silaturahmi nasional (silatnas) yang rencananya digelar bulan ini.

"Tidak usah lihat dari forum mana. Namun, lihat visi misi honorer K2 itu apa. PPPK dijalani tapi perjuangan menjadi PNS harus jalan. Kami yakin Pak Jokowi akan mendengar harapan honorer K2," ucapnya.

Sejak muncul kebijakan rekrutmen PPPK, para pimpinan honorer K2 terpecah, ada yang mendukung Prabowo – Sandi, ada yang ke Jokowi – Ma’ruf Amin.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News