Polisi Bongkar Kebohongan 2 Santriwati yang Mengaku Korban Penculikan, Ternyata

Polisi Bongkar Kebohongan 2 Santriwati yang Mengaku Korban Penculikan, Ternyata
Polisi (Ilustrasi) Foto: Ricardo/JPNN.com

Menurut dia, saat pendalaman dan konseling oleh Kepala Unit PPA Inspektur Polisi Dua Metri Zul Utami, H dan R akhirnya mengakui mereka bukan korban penculikan,  melainkan kabur dari pesantren karena tidak betah.

"Mereka yang menjadi santriwati sejak bulan Juli 2021 itu mengaku tidak betah di pesantren, sehingga kabur dari pintu belakang pesantren pada hari Kamis (20/1), pukul 10.00 WIB.

Selanjutnya mereka naik bus menuju Wangon," katanya.

Dia mengatakan berdasar hasil konseling tersebut dapat dipastikan bahwa kabar penculikan dan perkosaan dua santriwati merupakan perkataan bohong.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya menyerahkan permasalahan dua santriwati itu kepada keluarga dengan pertimbangan keduanya masih di bawah umur.

"Saat ini, dua santriwati tersebut masih bersama orang tua atau keluarga. Rencananya, dalam waktu dekat akan dilakukan konseling dan pemeriksaan psikologi oleh psikolog dari UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak) Kabupaten Banyumas," kata Kombes Edy Suranta Sitepu. (antara/jpnn)

Polisi membongkar kebohongan dua santriwati di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah.


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News