Polisi Dipecat Secara Tidak Hormat, Kabar Buruk Buat Masyarakat

Polisi Dipecat Secara Tidak Hormat, Kabar Buruk Buat Masyarakat
Personel polisi dipecat karena terlibat narkoba. Foto: sumutpos.co

jpnn.com, JAKARTA - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan pemecatan anggota Polri secara tidak hormat, tak selalu berdampak baik untuk masyarakat.

Hal itu dikatakan Reza terkait menanggapi mantan anggota Polri berinisial B yang menjadi pelaku kasus penyalahgunaan narkoba di Kota Tasikmalaya.

Adapun B sendiri dipecat secara tidak hormat sebagai polisi bukan karena menjadi pengedar narkoba. Namun, B dipecat karena kasus pencurian sepeda motor.

"Ini jadi bukti bahwa pemecatan secara tidak hormat sesungguhnya tidak selalu menjadi kabar baik, apalagi bagi masyarakat," kata Reza kepada JPNN.com, Sabtu (28/8).

Reza menambahkan bahwa jika polisi yang dipecat tidak dimonitor atau diawasi dengan baik oleh Polri, maka hal itu bisa berdampak buruk bagi yang bersangkutan dan masyarakat.

"Jika para pecatan tak dimonitor keberadaannya. Dengan kata lain lembaga berlepas tangan begitu saja terhadap para pecatan, malah kalangan luar lembaga yang berisiko menampung bibit-bibit sampah masyarakat," ujar Reza.

Reza mempertanyakan manfaat pemecatan anggota Polri bagi publik jika polisi tersebut justru makin liar setelah dipecat.

"Makin menakutkan adalah para pecatan yang dulunya memang liar dan tidak ambil pusing pada pemecatan. Bagi mereka, dipecat bukan berarti kehinaan. Dipecat malah mempermudah mereka melakukan kejahatan secara lebih leluasa," ujar Reza. (cr1/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menyebut pemecatan polisi secara tidak hormat berisiko menampung bibit-bibit sampah masyarakat, simak selengkapnya.


Redaktur : Adil
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News