Polisi Harus Perketat Pintu Keluar Masuk Kalbar

Polisi Harus Perketat Pintu Keluar Masuk Kalbar
Pasukan Marinir melaksanakan latihan operasi pendaratan amfibi di Pantai Kura-kura, Karimunting, Sungai Raya Kepulauan, Bengkayang, Minggu (26/11). Foto: Ambrosius Junius/Rakyat Kalbar/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Daniel Johan mengatakan pintu keluar masuk di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) maupun pemeriksaan imigrasi harus diperkuat.

Hal itu menyusul penangkapan NH (36), terduga teroris yang hendak ke Marawi, Filipina, dari Bandara Supadio, Kalbar, kemarin (27/11).

Dia mengakui Kalbar memang rawan karena masih banyak jalan tikus di sepanjang perbatasan.

"Pemerintah perlu mendorong partisipasi masyarakat melapor bila ada orang asing yang dicurigai masuk tanpa prosedur," kata Daniel saat dihubungi JPNN, Selasa (28/11).

Legislator daerah pemilihan (dapil) Kalbar itu menyatakan sudah menjadi kewajiban pemerintah dan aparat untuk menelusuri dugaan ada atau tidaknya sel-sel terorisme di Bumi Khatulistiwa.

"Kalau itu memang kewajiban pemerintah, kan?" ujarnya.

Sementara itu, kepolisian masih mendalami peran NH (36). Polri akan menelusuri kaitan NH dengan kelompok jaringan teroris di Indonesia.

“Pasti akan kami cek ke sana, apakah mereka ada hubungan atau tidak,” kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto, Selasa (28/11).

Terduga teroris berencana ke Marawi lewat Kalimantan Barat

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News