Pembunuhan Sekeluarga di Bekasi

Polisi Kesulitan Temukan Linggis yang Dibuang HS ke Sungai?

Polisi Kesulitan Temukan Linggis yang Dibuang HS ke Sungai?
Haris Simamora, pelaku pembunuhan satu keluarga di Bekasi. Foto Facebook

jpnn.com, CIKARANG - Tim penyelam dari Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda Metro Jaya belum berhasil menemukan linggis yang dibuang oleh Haris Simamora (HS), tersangka pembunuhan satu keluarga di Pondok Melati Kota Bekasi.

Karena itu pencarian barang bukti linggis di Kalimalang, Desa Hegarmukti, Kecamatan Cikarang Pusat, dihentikan, Sabtu (17/11) sore.

Proses pencarian oleh enam tim penyelam yang mulai dilakukan pukul 14.00 WIB, dihentikan pukul 16.00 WIB, karena kondisi arus sungai yang deras, dan air yang sangat keruh.

Penyelam dari Polairud Polda Metro Jaya, Iptu Ketut Swastika menjelaskan, pihaknya sudah melakukan penyelaman selama dua kali. Namun, upaya yang dilakukan secara maksimal belum berhasil menemukan linggis yang dibuang oleh HS di lokasi tersebut.

“Kami dihadapkan dengan beberapa hambatan, yang pertama arus cukup kencang, kemudian terlalu dekat dengan pintu air. Kami juga jaga keselamatan anggota agar tidak terbentur pintu air, lalu jarak pandang nol, karena banyaknya lumpur di bawah,” tutur Ketut usai melakukan penyelaman kemarin.

Dengan kondisi air yang sangat keruh, membuat para penyelam hanya bisa bertahan dalam kurun waktu lima menit di dalam air. Di dalam air, penyelam harus melawan arus sehingga proses pencarian hanya bisa dilakukan dengan meraba.

Untuk kedalaman sungai, ujar dia, di sisi pinggir sekitar satu meter. Sementara, sisi tengah mencapai lima meter.

“Tapi saat kami turun dihadapkan dengan lumpur sepaha. Jadi seperti di sawah, dan arusnya kencang. Sekitar 10 meter melakukan penyisiran, tapi kami fokuskan di tengah tempat pertama pelaku membuang linggisya, lagi-lagi terhambat arus dan air,” jelasnya.

Seperti diketahui Haris Simamora mengaku membuang linggis yang digunakannya untuk membunuh keluarga Nainggolan ke sungai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News