Simulasi Pengamanan Pilkada di Kalteng

Polisi Mampu Atasi Perusuh dan Teror di Pesta Demokrasi

Polisi Mampu Atasi Perusuh dan Teror di Pesta Demokrasi
Polisi melakukan simulasi pengamanan. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com - jpnn.com - Aksi unjuk rasa memprotes hasil pemilihan kepala daerah berakhir ricuh di Kalimantan Tengah. Ratusan pengunjuk rasa dari salah satu pasangan calon menyerbu lokasi rapat pleno.

Demo pun akhirnya pecah, kerusuhan tak terhindarkan.

Pasukan Dalmas dan Brimob akhirnya turun tangan untuk menghalau pengunjuk rasa yang sudah tak bisa terkontrol. Beberapa lemparan mengarah ke petugas yang bersenjata dan pakaian lengkap.

Kendaraan taktis juga diterjunkan. Alhasil, mereka akhirnya berhasil dibubarkan.

Tak hanya itu saja, sekelompok teroris juga melakukan aksi dengan membawa beberapa bom. Terdengar empat buah bom meledak di halaman Mapolda Kalteng.

Tim anti teror pun diturunkan untuk melumpuhkan para teroris. Empat buah bom sempat meledak, sebelum tim penjinak bom berhasil menjinakkan.

Runtutan peristiwa itu hanya sebuah simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka pengamanan Pilkada serentak yang ada di dua kabupaten di Kalimantan Tengah. Seluruh gelaran yang ditunjukkan ratusan personel berjalan mulus.

“Secara keseluruhan simulasi sudah baik. Tapi, kenyataan di lapangan kita belum tahu. Kemungkinan ancaman itu ada. Kapan dan di mana belum tahu,” ujar Waka Polda Kombes Pol Suroto, kepada Radar Kalteng (Jawa Pos Group), Sabtu (4/2). (ram/bud)


 Aksi unjuk rasa memprotes hasil pemilihan kepala daerah berakhir ricuh di Kalimantan Tengah. Ratusan pengunjuk rasa dari salah satu pasangan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News