Polisi: Sebelum Meninggal, Hendri Alfred Bandar Sabu-Sabu Mengeluh Asma

Polisi: Sebelum Meninggal, Hendri Alfred Bandar Sabu-Sabu Mengeluh Asma
Aparat kepolisian saat membawa Hendri Alfred ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan medis. Foto: Dok Humas Polda Kepri

Sekitar pukul 05.45 WIB, jelas Purwadi, tim Opsnal Polres Barelang membawa Hendri ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan, Batam.

“Setelah beberapa jam diberikan bantuan pernapasan oleh medis, tersangka Hendri dinyatakan oleh pihak RS bahwa meninggal dunia pukul 07.13 WIB,” bebernya lagi.

Terkait dengan ditutupnya wajah Hendri dengan lakban, kata Purwadi, adalah kebijakan dari rumah sakit dalam upaya menghindari penularan COVID-19.

Pasalnya, sebelum menghembuskan napas terakhir, Hendri mengalami sesak nafas.

“Soal penutup kepala adalah kewenangan Rumah sakit,” tegas Purwadi.

Hingga saat ini, Purwadi mengatakan pihaknya masih menunggu hasil visum tim medis RS Bhayangkara, Polda Kepri, untuk mengetahui penyebab sebenarnya kematian Hendri Alfred sekaligus untuk menjawab tuduhan penganiayaan aparat kepolisian saat mengamankan Hendri.

Sebelumnya, lanjutnya, pihak keluarga Hendri telah melihat langsung jenazah dengan membuka penutup wajah, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

"Penangkapan sesuai prosedur, tidak akan ada penganiayaan, keluarga tersangka sudah lihat langsung,” tambah Purwadi.

Salah satu dari tersangka pemilik sabu-sabu, yakni Hendri Alfred Bakari telah meninggal dunia saat perawatan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News