Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Crane Girder Timpa KA Babaranjang di Muara Enim

Polisi Selidiki Penyebab Ambruknya Crane Girder Timpa KA Babaranjang di Muara Enim
Gerbong rel kereta api beberapa ada yang lepas. Foto: Humas KAI Divre III Palembang for JPNN.com.

jpnn.com, MUARA ENIM - Polisi terus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas insiden ambruknya crane girder yang menimpa kereta api batu bara rangkaian Panjang (Babaranjang) di Muara Enim, Kamis (7/3).

"Iya, hingga saat ini kami masih melakukan olah TKP dan mengumpulkan bukti-bukti serta meminta keterangan sejumlah para saksi di lapangan," ungkap Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra saat dikonfirmasi, Jumat (8/3).

Saat ini, kata Jhoni, jalur perlintasan kereta api tujuan Palembang-Gunung Megang Muara Enim belum bisa dilalui.

"Sementara untuk jalur KA Gunung Megang Muara Enim-Palembang dan sebaliknya belum bisa dilalui, karena masih proses evakuasi, beberapa gerbong rel juga ada yang lepas," kata Jhoni.

Pada pemberitaan sebelumnya, crane girder Bantaian di tepatnya di Desa Panang Jaya, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim ambruk dan menimpa KA Babaranjang yang saat itu tengah melintas di lokasi.

Akibat dari peristiwa tersebut sembilan orang menjadi korban dua di antaranya meningga dunia.

Korban ialah Edi Saputra warga Pegayut Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan serta Weston warga Makassar Sulawesi Selatan.

Sementara 5 orang mengalami luka berat atas nama Mufardin (37), Tegar (23) dan Edi Setiawan (21), Budi (51) dan M Hidayat (51).

Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) atas insiden ambruknya crane girder yang menimpa kereta api di Muara Enim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News