Polisi Temukan 2,5 Ton Pupuk Bahan Peledak & 11 Detonator di Bunker, Pemiliknya

Polisi Temukan 2,5 Ton Pupuk Bahan Peledak & 11 Detonator di Bunker, Pemiliknya
Sejumlah pupuk yang tidak berlabel ditemukan di bungker di pulau Pemana Kabupaten Sikka. ANTARA/Ho-Humas Polda NTT

jpnn.com, KUPANG - Personel Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) Polda NTT menemukan 2,5 ton pupuk untuk bahan peledak di dua bunker daerah pesisir pantai Pulau Pemana, Kabupaten Sikka.

Polisi saat ini sedang memburu sosok IS yang disebut sebagai pemilik bahan peledak untuk membuat bom ikan tersebut.

Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy didampingi Direktur Polairud Polda NTT Kombes Nyoman Budiarja menyebut ada 101 karung pupuk yang tidak berlabel ditemukan di dalam dua bungker itu.

"Selain itu anggota juga menemukan 11 detonator yang sering digunakan oleh pelaku bom ikan untuk menangkap ikan," ujar dia di Kupang, Senin (3/7).

Sosok IS diketahui sebagai pemilik bunker berisi pupuk yang ditemukan oleh personel Polairud Polda NTT.

Sebelumnya polisi juga sudah menahan AA, nelayan yang kedapatan membeli dan menjual kembali detonator yang dibelinya dari seorang pria di Adonara, Kabupaten Flores Timur.

Dari penangkapan AA itulah polisi mengetahui keberadaan pupuk yang diduga ditimbun di bunker yang sudah dibangun sejak tahun 2011 tersebut.

Saat penggerebekan di bunker, polisi tidak menemukan IS di lokasi karena diduga sudah melarikan diri.

Polisi dari Polairud Polda NTT menemukan 2,5 ton pupuk bahan peledak beserta 11 detonator di dua bunker di Sikka. IS pemilik bunker sedang diburu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News