Politeknik Dituntut Gesit Dekati Dunia Usaha
DiizinkanBekerjasama Mengembangkan Kurikulum
Minggu, 07 Oktober 2012 – 05:19 WIB

Politeknik Dituntut Gesit Dekati Dunia Usaha
JAKARTA - Gairah pemerintah meningkatkan jumlah pendidikan tinggi vokasi atau politeknik, harus mendapatkan respon balik dari pihak pengelola. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta setiap politeknik harus gesit merajut jaringan dengan dunia usaha atau industri. Menjalin hubungan baik dengan dunia industri ini menurut Djoko bisa memiliki banyak manfaat. Pertama, bisa menjadi saluran untuk penempatan magang mahasiswa yang akan lulus. Manfaat kedua adalah, bisa menjadi saluran kerja pada alumni politeknik yang bersangkutan. Manfaat berikutnya adalah, pihak industri bisa ikut urun rembuk dalam pengembangan kurikulum.
Himbauan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemendikbud Djoko Santoso di Jakarta, Sabtu (6/10). Dia menuturkan jika setiap politeknik harus membangun kesadaran untuk menjalin link dengan dunia industri. Terutama dunia industri yang linier dengan keahlian yang diajarkan.
Mantan rektor ITB itu mengatakan, pengelola politeknik tidak boleh belum-belum sudah menjauhi dunia usaha. "Jika ada yang kesulitan memulai membuat jaringan dengan dunia industri, kami (Kemendikbud, red) siap memfasilitasi," kata dia.
Baca Juga:
JAKARTA - Gairah pemerintah meningkatkan jumlah pendidikan tinggi vokasi atau politeknik, harus mendapatkan respon balik dari pihak pengelola. Kementerian
BERITA TERKAIT
- Kombes Yade Setiawan Ujung Luncurkan Buku soal Strategi Penangan Pandemi
- Dana Indonesiana 2025 Dibuka, Pemerintah Siapkan Pembiayaan Rp 465 Miliar
- SMMPTN-Barat 2025 Diluncurkan, Tersedia 17.909 Kursi, Ini Mekanisme Pendaftarannya
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Global Sevilla School Gandeng Didit Hediprasetyo Bentuk Karakter dan Mindfulness Anak
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat