Politeknik Dituntut Gesit Dekati Dunia Usaha
DiizinkanBekerjasama Mengembangkan Kurikulum
Minggu, 07 Oktober 2012 – 05:19 WIB
Djoko mengatakan, Kemendikbud mempersilahkan pihak politeknik bersama dunia industri untuk sama-sama mengembangkan kurikulum. Dengan demikian, materi ajar akan matching dengan kebutuhan nyata dunia usaha.
Baca Juga:
Selain menuntut mulai merajut hubungan dengan dunia industri, Djoko juga menuturkan supaya pengelola politeknik harus membuat sistem pembelajaran yang bisa membentuk alumninya berjiwa industriawan. "Selain itu juga membentuk alumni yang berjiwa entrepreneur," ujar dia.
Dengan demikian, para alumni tidak hanya menunggu ada lowongan dari orang lain. Tetapi, dengan penanaman jiwa entrepreneur yang kuat, para alumni bisa mendirikan usaha sendiri sesuai dengan keahliannya.
Sebagaimana santer diberitakan, mulai tahun ini Kemendikbud akan menggenjot pendirian politeknik dan menahan pendirian pendidikan tinggi akademik. Dengan upaya ini, mereka berharap komposisi politeknik atau pendidikan tinggi vokasi bisa mencapai 70 persen. Sedangkan sisanya sejumlah 30 persen adalah pendidikan tinggi akademik.
JAKARTA - Gairah pemerintah meningkatkan jumlah pendidikan tinggi vokasi atau politeknik, harus mendapatkan respon balik dari pihak pengelola. Kementerian
BERITA TERKAIT
- 31 Industri dari China Jadi Partisipan Business Matching 2024, Pendidikan Vokasi Berpeluang
- Tingkatkan Literasi, Lotte Mall Membangun Perpustakaan Sekolah di Jakarta
- SIS Preschool Sedayu City Usung Kurikulum Berbasis Riset, Perkuat STEAM
- Kreasi Sampah di SDN Sawah Baru 01 Demi Bumi Lestari
- Mau Kuliah Sambil Kerja? Yuk di UHAMKA
- Prof. Kumba Bantah Melakukan Pencatutan Nama dalam Publikasi Jurnal Internasional