Politikus Gerindra Kaitkan Rencana Pembubaran HTI dengan Islamophobia
"Jangan sampai terjadi cekcok, misalnya katakanlah antara Banser dengan HTI, GP Anshor dengan FPI. Ini harus dijaga," ujarnya.
Sebab, kata dia, mereka yang terlibat di dalamnya adalah putra-putri terbaik, anak-anak bangsa yang harus dijaga dan dirawat kebinekaan serta kebersamaannya.
"Semuanya baik. Tugas pemerintah itu membimbing dan membina jangan sampai terjadi konflik," ungkap Riza.
Menurut dia, membubarkan ormas harunya menjadi tahapan paling akhir. Seperti dalam agama, cerai itu boleh tapi Allah membenci orang yang bercerai. "Kan begitu ajarannya," tegasnya.
Dia juga mengatakan, suatu ormas didirikan melalui proses yang tidak mudah. Sudah diatur oleh UU. Setelah berdiri, ormas itu diakui oleh Kemenkumham dan Kemendagri.
"Berarti diakui ormas itu baik," katanya.
Nah, dia mengatakan, kalau kemudian dalam perjalanannya diduga menyimpang dari peraturan perundang-undangan silakan dibubarkan. "Sejauh itu sesuai peraturan perundangan. Tapi, harus hati-hati jangan sampai terjadi islamophobia," jelasnya. (boy/jpnn)
Wakil Ketua Komisi II DPR Ahmad Riza Patria menyoroti wacana pemerintah membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia. Dia mengaitkan rencana tersebut dengan
Redaktur & Reporter : Boy
- Sudaryono Kandidat Terkuat Pilgub Jateng, Pakar: Dia Paling Siap
- Gerindra Apresiasi Kinerja Bank Mandiri pada Kuartal Pertama 2024
- Di Hadapan Hakim Konstitusi, Gerindra Sebut KPU Menggelembungkan Suara NasDem di Jabar
- Beredar Kabar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Dasco Sebut Sebagai Aspirasi Rakyat
- Edy Rahmayadi Ambil Formulir Pendaftaran Bacagub Sumut dari PDIP
- Menjelang Putusan MK, Pembicaraan Kursi Kabinet Prabowo-Gibran Kian Intensif