Politikus PDIP Nilai Tim Ekonomi Jokowi-JK Banyak Terobosan

Politikus PDIP Nilai Tim Ekonomi Jokowi-JK Banyak Terobosan
Politikus PDIP Nilai Tim Ekonomi Jokowi-JK Banyak Terobosan

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo mengatakan beban pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla kini semakin berat akibat warisan pemerintahan sebelumnya berupa defisit neraca perdagangan sebesar U$6 miliar, defisit neraca pembayaran U$9,8 miliar, deficit balance of payments U$6,6 miliar pada Q1-2013, dan defisit APBN plus utang lebih dari Rp 2.100 triliun.

Desfisit tersebut ujar Andreas, bisa diredam oleh tim ekonomi Jokowi-JK karena banyak melakukan terobosan yang menumbuhkan optimisme.

"Misalnya Menkeu, dia sudah melakukan stimulus fiskal, tinggal tantangannya masalah penyerapan. Dalam stimulus fiskal ini, pertama adalah akselerasi eksekusi pembelanjaan modal pemerintah secara cepat," kata Andreas, kepada wartawan di Gedung DPR Senayan Jakarta, Rabu (17/6).

Selain itu lanjutnya, Menkeu terus mendorong upaya peningkatan daya beli masyarakat melalui program-program yang dapat langsung dirasakan oleh misalnya Dana Desa, untuk membuka lapangan kerja.

Menurut politikus PDIP ini, siklus ekonomi nasional saat ini memang sedang melambat akibat terjadinya penurunan harga komoditas dan ekspor hingga berimbas kepada transaksi berjalan.

"Jadi sekarang ini kita masih dalam transisi. Infrastruktur segera diberesi karena akan meningkatkan daya saing. Ibaratnya, kita minum jamu pahit, tetapi itu obat. Daya beli masyarakat bawah harus dibantu dan saya kira salah satu fokus para menteri ekonomi Jokowi adalah tentang ini," tegas wakil rakyat dari dapil Jawa Timur V itu.

Sejalan dengan itu, Andreas menambahkan, kondisi ekonomi global memang sedang kurang menguntungkan akibat penurunan pertumbuhan ekonomi Tiongkok, karena ekonomi Amerika Serikat menguat. "Terjadi perpindahan modal ke Amerika," pungkasnya. (fas/jpnn)

 


JAKARTA - Anggota Komisi XI DPR Andreas Eddy Susetyo mengatakan beban pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla kini semakin berat akibat warisan pemerintahan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News