Politikus PDIP Said Abdullah Apresiasi Polri, tetapi Ada Catatan

Politikus PDIP Said Abdullah Apresiasi Polri, tetapi Ada Catatan
Politikus PDI Perjuangan Said Abdullah mengapresiasi Kapolri yang lakukan perbaikan citra, tetapi ada beberapa catatan. Ilustasi Foto: dok.JPNN.com

Pertama, menyempurnakan sistem pembinaan personal Polri sebagai upaya preventif untuk mengurangi berbagai tindakan indisipliner dari para personal kepolisian di seluruh tanah air. 

"Kapolri perlu memastikan tidak ada lagi polisi yang menjadi backing peredaran narkoba, perjudian, prostitus, dan perdagangan manusia," jelasnya.

Dia menilai praktik ini sudah merusak generasi muda, bahkan menjalar hingga ke desa-desa. 

"Kami juga mengapresiasi langkah Kapolri menyeret Teddy Minahasa, jenderal bintang dua, jabatannya sangat strategis, tetap dibawa ke meja hijau karena terduga terlibat jual beli barang bukti narkoba," ujarnya.

Poin kedua, lanjut politikus PDIP itu Kapolri perlu memastikan sistem pengawasan berjalan aktif ke semua satuan kerja hingga para personelnya. 

"Dalam setiap kunjungan ke daerah, saya masih sering jumpai satuan polisi wilayah terkesan mencari-cari persoalan dengan melakukan ancaman proses hukum terhadap berbagai pihak, baik ke pelaku usaha di daerah, bahkan jajaran eksekutif dan legislatif di daerah," katanya.

Dia menjelaskan perilaku itu tidak mencerminkan akuntabilitas penegakan hukum, tetapi menjadikan kewenangan yang dimilikinya sebagai alat untuk menakut nakuti. 

"Tindakan polisi kewilayahan ini membuat para penyelenggara di daerah dan desa takut berkreasi dan berinovasi. pelaku ekonomi di daerah juga sulit berkembang," tuturnya.

Politikus PDI Perjuangan Said Abdullah mengapresiasi Kapolri yang lakukan perbaikan citra, tetapi ada beberapa catatan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News