Politikus Senior Sepakat Sumbangan Munas Golkar, Ada Syaratnya

Politikus Senior Sepakat Sumbangan Munas Golkar, Ada Syaratnya
Ilustrasi. Foto: Indopos

jpnn.com - JAKARTA – Para politikus senior Golkar mengapresiasi terobosan Steering Committee Munas agar calon-calon ketua umum menyumbang untuk membiayai munas.

“Cara-cara bergotong royong ini harus kita bangkitkan lagi supaya munasnya berlangsung bersih dan demokratis. Cuma mesti transparan,” ujar mantan Wakil Sekjen Partai Golkar Achmad Moestahid Astari di Jakarta, Jumat (15/4).

Dia mengatakan, uang transport, akomodasi dan tiket selama ini dijadikan alasan politik uang dalam setiap pergantian ketum. Para calon berlomba-lomba memberi uang agar dipilih.

Menurut Moestahid, cara-cara bersaing yang tidak sehat itu harus dihentikan. Caranya ialah perlu dicari cara berkompetisi yang lebih sehat, transparan dan adil, supaya ketua umum terpilih benar-benar figur pemimpin pejuang, berakhlak mulia, mumpuni, dan tangguh.

“Angka Rp 20 miliar itu belum final. Saya kira tidak sebesar itu. Masih perlu dibicarakan lagi dan disesuaikan dengan jumlah harta kekayaan yang dilaporkan ke KPK terutama bagi pejabat negara yang mau maju sebagai caketum Golkar,” tegas Moestahid.

Mantan Ketua Fraksi Golkar di DPR ini berpesan kepada panitia munas agar bekerja sepenuh hati sehingga Golkar benar-benar bangkit dari keterpurukan. “Tutup semua lubang yang bisa dimanfaatkan untuk politik uang. Komite Etik harus benar-benar bekerja keras, jujur dan tanpa pandang bulu. Caketum yang terbukti bermain kotor, jangan dikasih ampun, harus didiskualifikasi,” kata Moestahid.

Politikus senior Golkar lainnya Ahmadi Noor Supit juga mendukung aturan yang ditetapkan panitia pengarah Munas Golkar. Menurutnya tidak masalah para caketum diwajibkan urunan asal penyelenggaraannya netral dan transparan.

“Selama dilakukan terbuka, tidak ada masalah. Tapi harus transparan. Dari mana sumber uangnya dan untuk apa peruntukannya, semuanya harus jelas dan diaudit supaya makin mantap,’’ ujar tim sukses Ade Komaruddin itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News