Politisi Duga Suap Rudi Mengalir ke Pejabat Berpengaruh

Politisi Duga Suap Rudi Mengalir ke Pejabat Berpengaruh
Politisi Duga Suap Rudi Mengalir ke Pejabat Berpengaruh

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Rudi Rubiandini tidak mungkin berani menerima suap jika tidak ada perintah dari pejabat yang berpengaruh terkait suatu proyek dalam tata niaga migas. Ia menduga uang itu bukan hanya untuk Rudi.

"Diduga uang tersebut bukan hanya untuk Rudi sendiri, melainkan untuk kepentingan orang yang berpengaruh tadi," ujar Bambang kepada wartawan, Minggu (18/8).

Bambang menjelaskan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan uang USD 200 ribu di ruang Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Hal itu memberikan keyakinan bahwa Rudi tidak hanya bermain sendiri. "Diyakini bahwa Rudi Rubiandini tidak sendiri," ucapnya.

Bambang menuturkan, kasus Rudi patut dijadikan pintu masuk bagi KPK untuk mengungkap perselingkuhan bisnis-politik dalam industri Migas di Indonesia. Pemeriksaan kasus itu harus diarahkan ke atas. "Karena perselingkuhan atau dealnya memang dimulai dari atas," ujarnya.

Ditambahkan Bambang, apabila ingin menguak lebih dalam jaringan mafia migas yang menggerogoti potensi penerimaan negara hingga triliunan rupiah setiap tahun maka KPK harus mendalami pengakuan Rudi.

Ia menuturkan, dalam kasus Rudi baru satu perusahaan saja yang terungkap melakukan praktik suap. Menurut Bambang, masih banyak perusahaan sejenis yang diduga melakukan hal serupa.

"Masih banyak perusahaan migas yang diduga melakukan praktik yang sama dengan omset kejahatan triliunan rupiah setiap tahun yang harus diungkap," kata Wakil Bendahara Umum Partai Golkar itu. (gil/jpnn)


JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo mengatakan, Kepala Satuan Kerja Khusus (SKK) Migas Rudi Rubiandini tidak mungkin berani menerima


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News