Politisi, Motor Utama Korupsi di Indonesia

Angkanya Naik Tiap Jelang Pemilu

Politisi, Motor Utama Korupsi di Indonesia
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, saat dibawa penyidik KPK. LHI menjadi tersangka dugaan kasus suap daging impor. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN
PENETAPAN Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, sebagai tersangka suap daging sapi impor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi pukulan partai berbasis agama tersebut. Ini semakin menguatkan bahwa korupsi di Indonesia dimotori oleh politisi.

Tentu kita masih ingat begitu banyak petinggi-petinggi partai di tanah air yang terlibat korupsi. Sebut saja Andi Mallarangeng, politisi Partai Demokrat, yang terlibat korupsi proyek sport center Hambalang. Atau korupsi berjamaah belasan politisi senayan dalam kasus suap pemilihan Deputi Senior Gubernur BI. Dan masih banyak lagi politisi atau kader partai yang terlibat atau setidaknya dikait-kaitkan dengan kasus perampokan uang rakyat.

Menurut Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesian Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, bertambahnya pimpinan Parpol dalam kasus korupsi membuktikan semakin kuat dugaan tahun 2013 ini sebagai tahun politik. Sebab, katanya, angka korupsi biasanya naik menjelang pelaksanaan pesta demokrasi.

"Ini bukti bahwa dalam tahun politik semua parpol berusaha melakukan berbagai upaya untuk mengumpulkan persiapan menjelang Pemilu 2014," ungkap Abdullah, kepada INDOPOS (Grup JPNN).

PENETAPAN Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, sebagai tersangka suap daging sapi impor oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News