Polri dan FPI Keluarkan Pernyataan Berbeda Soal Penembakan, Jokowi Diminta Bertindak

Polri dan FPI Keluarkan Pernyataan Berbeda Soal Penembakan, Jokowi Diminta Bertindak
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane. Foto: arsip jpnn.com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti aksi penembakan yang dialami enam orang diduga anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) oleh aparat kepolisian pada Senin (7/12) subuh tadi.

FPI dan Polri memiliki keterangan berbeda dalam memberikan penjelasan ke publik.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane pun meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi segera bertindak atas kasus itu.

Dia meminta Jokowi mencopot Kapolri Jenderal Idham Azis serta satu anak buahnya.

"Presiden Jokowi harus segera mencopot Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaintelkam Polri Komjen Rycko Amelza, sehubungan terjadinya kasus penembakan yang menewaskan enam anggota FPI,” kata Neta dalam keterangannya, Senin.

Selain itu, mendesak agar segera dibentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk mengungkapkan, apa yang terjadi sebenarnya.

Sebab antara versi Polri dan versi FPI sangat jauh berbeda penjelasannya.

Polri mengatakan, anggotanya ditembak Laskar Khusus FPI yang mengawal Habib Rizieq.

IPW mendesak Presiden Joko Widodo bersikap atas insiden penembakan 6 anggota FPI oleh anggota Polri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News