Polri Diingatkan Tak Urusi Perkara Koin

Polri Diingatkan Tak Urusi Perkara Koin
Polri Diingatkan Tak Urusi Perkara Koin
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah, Cecep Effendy menilai, suatu hal yang wajar politisi melakukan langkah-langkah politis termasuk dalam menyikapi pernyataan presiden mengenai gajinya yang tak naik-naik. Respon politis dari para politisi itu, kata Cecep, hendaknya dibalas dengan cara politis juga, bukan dengan mengambil langkah hukum.

“Peristiwa penggalangan koin oleh sejumlah anggota DPR untuk presiden, misalnya. Seharusnya tim SBY mengcounter itu dengan cara-cara politis juga. Secara intitusi, itu menjadi tugas partai pendukung presiden," kata Cecep Effendy, di Jakarta, Jumat (4/2).

Namun pembalasan secara politis itupun hingga kini tidak nampak dilakukan oleh partai pendukung SBY. Bahkan yang terjadi adanya upaya dari aparat penegak hukum untuk mengintervensi ranah politik dengan memperalat hukum. "Jika polisi memperkarakan pengumpalan koin oleh kalangan DPR, maka degan sendirinya berkembang opini bahwa Polri telah menjadi alat kekuasaan menghabisi lawan-lawan politik penguasa," tegasnya.

Saat ini lanjut Cecep, memang ada gerakan untuk saling menghabisi diantara lembaga negara dan partai politik. Fenomena ini sangat tidak sehat. Mestinya berbagai lembaga negara dan partai politik konsen di bidangnya masing-masing tanpa harus mencampuri bidang lain yang tidak tugasnya.

JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah, Cecep Effendy menilai, suatu hal yang wajar politisi melakukan langkah-langkah politis

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News