Polri Larang Kerumunan Perayaan Natal dan Tahun Baru, Siap-siap Bakal ada Sanksinya

jpnn.com, JAKARTA - Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya melarang adanya perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, yang memicu kerumunan massa.
Larangan ini sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 62 Tahun 2021.
"Sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 62 Tahun 2021 seluruh perayaan-perayaan dengan jumlah peserta yang sangat banyak itu dilarang untuk menghindari klaster baru,” ujar Dedi, Jumat (3/12).
Jenderal bintang dua ini menegaskan jika dalam penerapan larangan kerumunan ditemukan pelanggaran, maka akan ada sanksi hukum.
"Jika ada pelanggar, dalam setiap pelanggaran akan dilakukan pembinaan hukum untuk menjaga keselamatan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tegas Dedi.
Dedi menuturkan berdasar aturan dari pemerintah, maka penanganan Covid-19 di masa perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 harus sesuai dengan regulasi PPKM level tiga.
"PPKM akan dimaksimalkan dan untuk pos pelayanan siaga di beberapa titik pintu tol, pelabuhan, bandara dalam rangka melakukan pengawasan bagi masyarakat yang berpergian,” tegas Dedi.
Diketahui bahwa Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covir-19 telah mengeluarkan aturan terbaru mengenai perjalanan saat Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Polri memastikan bakal melarang kegiatan perayaan natal dan tahun baru yang bisa mengundang kerumunan massa. Hal ini untuk menekan angka penyebaran Covid-19.
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH
- RKUHAP Tak Akan Menjadikan Kepolisian & Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara