Polri Tolak Laporan KPU Soal Kebocoran Data Lantaran Berkas Kurang Lengkap

jpnn.com, JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat mendatangi Bareskrim Polri pada Kamis (28/5) kemarin untuk melaporkan dugaan kebocoran data 2,3 juta penduduk. Namun, laporan itu belum diterima oleh Polri.
Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, pihaknya belum menerima laporan karena masih ada yang harus dilengkapi KPU.
"KPU sudah datang kemarin ke SPKT Bareskrim Polri untuk membuat laporan polisi tentang kebocoran data daftar pemilih tetap KPU. Namun dikarenakan syarat formil belum lengkap maka laporan belum diterima," kata Ahmad, Jumat (29/5).
Perwira menengah ini menambahkan, data yang kurang lengkap tersebut yakni tidak adanya surat tugas dari pimpinan KPU dan hasil terjemahan dari akun di media sosial juga tidak dibawa.
Belum diketahui pasti kapan KPU bakal datang kembali melengkapi laporan tersebut.
“Kami masih menunggu dari pihak KPU,” tambah Ahmad.
Diketahui, data kependudukan sebanyak 2,3 juta yang bersumber dari KPU diduga bocor dan dijual oleh hacker di forum dark web.
Informasi awal bocornya jutaan data ini dicuitkan oleh akun Twitter @underthebreach yang sebelumnya mengungkap soal penjualan data 91 juta pengguna Tokopedia.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat mendatangi Bareskrim Polri pada Kamis (28/5) kemarin untuk melaporkan dugaan kebocoran data 2,3 juta penduduk. Namun, laporan itu belum diterima oleh Polri.
- Sahroni Puji Keberhasilan Gugus Tugas Ketahanan Pangan Polri Tingkatkan Hasil Panen Jagung
- Dedi Mulyadi Ungkap Kriteria Pelajar yang Dikirim ke Barak TNI
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Keberadaan Kasat Reskrim Iptu Tomi yang Hilang saat Memburu KKB pada 2024 Masih Misteri
- Penyelundupan Narkoba ke Rutan Polresta Samarinda, 3 Polisi Terancam PTDH
- Febri Sebut Tak Ada Saksi yang Bilang Uang Suap Berasal dari Hasto