Polri Ungkap WN Tiongkok Penjahat Siber, Imigrasi Tak Merasa Kecolongan

Polri Ungkap WN Tiongkok Penjahat Siber, Imigrasi Tak Merasa Kecolongan
Petugas imigrasi memeriksa dokumen keimigrasian warga negara asing. Foto/ilustrasi: dokumen Jawa Pos

Sedangkan at the border berarti ketika WNA tiba di bandara ataupun pelabuhan laut di wilayah Indonesia. Petugas yang berwenang antara lain bea cukai, imigrasi, karantina dan instansi keamanan.

"Maka masuknya orang asing yang melalui pintu resmi sudah diawasi instansi tadi. Kalau ada persitiwa langsung dibilang kecolongan, dari mana kecolongannya? Kan dijaga sampai empat instansi tadi," tutur Agung.

Pengawasan terakhir adalah in the border. Instansi yang terlibat dalam pengawasan antara lain Polri, TNI, pemda, kejaksaan dan pihak lain termasuk masyakarat.

"Peristiwa penangkapan siber ini bantuan dari masyarakat juga. Tidak bisa tanpa bantuan masyarakat," sebutnya.

Menurut Agung, kasus WNA penjahat siber itu sudah lama terpantau. Kasus itu juga terungkap setelah kepolisian Tiongkok meminta bantuan Polri.

Komplotan WN Tiongkok penjahat siber itu pun tidak hanya beraksi di Indonesia. Sebab, mereka dikenal licin karena sering berpindah-pindah.

"Mereka licin ini. Sudah melakukan di Malaysia, pergi ke mana, ketangkep akhirnya di kita," pungkasnya.(dna/JPG)


Direktorat Jenderal Imigrasi (Ditjen Imigrasi) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menepis tudingan telah kecolongan oleh aksi warga negara asing


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News