PON Kaltim Ditutup Pesta Kolosal

PON Kaltim Ditutup Pesta Kolosal
Pesta kembang api menandai penutupan PON XVII Kaltim. PON berikutnya digelar di Provinsi Riau. Foto: Thomas/KP
SAMARINDA - Stadion Utama Palaran, Samarinda, menjadi saksi upacara penutupan PON XVII Kaltim, Kamis malam (17/7). Setelah resmi dibuka pada 5 Juli lalu oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, multi even empat tahunan yang berdurasi selama 12 hari itu resmi diakhiri. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menutup pesta olah raga antarprovinsi tersebut. Pada pidatonya tersebut, pejabat asal Sulawasi Selatan itu menyatakan, PON XVII Kaltim terselenggara dengan sukses. Dia mengatakan, tri sukses PON telah tercapai. Yaitu, sukses prestasi, sukses penyelenggaraan, serta sukses pemberdayaan ekonomi rakyat. ''PON kali ini cukup berhasil. Saya menyampaikan penghargaan kepada orang-orang yang mendukung terlaksananya PON XVII Kaltim,'' ujarnya.

    Namun, dia juga menyatakan, masih banyak kekurangan yang harus dibenahi pada PON XVIII di Riau pada 2012 nanti. Selain itu, dia juga berharap, agar kementerian Pemuda dan Olahraga serta KON/KOI melakukan evaluasi demi peningkatan prestasi. ''Setelah PON Kaltim selesai, saya berharap agar ada peningkatan prestasi olahraga Indonesia secara keseluruhan. Karena, itu, kementerian Pemuda dan Olahraga, serta KONI (KON/KOI, Red,) melakukan evaluasi menyeluruh,'' terang politisi dari Partai Golkar tersebut. Pada inti pidatonya, pria yang akrab dipanggil JK tersebut meminta agar pada pelaksanaan PON selanjutnya, KON/KOI hanya memfokuskan pada sejumlah cabor yang potensial saja. ''Saya rasa, cabor yang ada pada PON ini terlalu banyak. Sebaiknya, PON hanya dikonsentrasikan pada beberap cabor saja,'' ungkapnya. JK juga berharap, agar PON yang telah dilaksanakan, memberikan manfaat di masa mendatang bagi masyarakat Kaltim.

    Sedangkan Ketua Umum PB PON Kaltim Yurnalis Ngayoh, dalam pidatonya mengungkapkan keberhasilan PON XVII Kaltim, serta bersyukur atas keberhasilan Kaltim menempati peringkat ketiga pada perolehan medali. ''Bisa dilihat, PON ini cukup sukses, meski kami harus memohon maaf, karena masih ada sejumlah kekurangan. Saya juga bersyukur Kaltim bisa memenuhi target lima besar,'' tuturnya. Sementara itu, Pj Gubernur Kaltim Tarmizi A. Karim sempat berpantun dalam pidatonya. ''Ke sungai Mahakam naik perahu, dayung sampai Samarinda Seberang. PON XVII boleh berlalu, Provinsi Kaltim kan selalu terkenang,'' begitu potongan pantunnya.

    Usai Wapres JK menyampaikan pidatonya, stadion tiba-tiba menjadi gelap. Hanya nyala laser yang menari-nari di langit yang menyala. Kemudian, Spotlight menyorot tiang bendera yang mengibarkan bendera PON yang akan diturunkan, sebagai pertanda berakhirnya pesta olah raga itu di Kaltim. Lalu, bendera, tersebut diserahkan kepada Pj. Gubernur Kaltim Tarmizi A. Karim dikembalikan kepada Ketua KON/KOI Rita Subowo, kemudian diserahkan kepada Pjs Gubernur Riau  Wan Abubakar, mewakili provinsi yang akan menjadi tuan rumah PON selanjutnya.               

    Secara umum, upacara penutupan tersebut berlangsung megah dan kolosal. Ribuan orang terlibat sebagai pengisi acara penutupan tersebut. Acara itu sendiri, sebenarnya baru dimulai pada pukul 19.30, namun, sejak hari siang hari, puluhan ribu manusia dari seluruh penjuru Bumi Etam (sebutan Kaltim, Red.) sudah mulai datang secara bergelombang. Sebab, sebelum itu, digelar laga final cabor sepak bola antara Jatim melawan Papua, yang akhirnya dimenangkan oleh Jatim dengan skor 1-0. Usai pertandingan pamuncak sepak bola tersebut, para penonton pun kebanyakan tetap bertahan di stadion. Saat acara puncak digelar sekitar 45 ribu orang memenuhi tempat duduk stadion yang baru pertama kali dipergunakan pada PON XVII Kaltim tersebut. Para penonton dihibur oleh konser musik bertajuk Gaung Polahan Etam yang berarti Medali untuk Negeri. Konser itu diiringi grup Kua Etnika arahan Djaduk Ferianto yang berkolaborasi dengan para musisi etnik Kaltim. Samuel AFI Junior, Edo Kondologit, Denada dan grup vokal AB Three. Beraga tari-tarian juga ditampilkan, seperti Tari Gantar yang melibatkan 300 gadis pelajar SMA se-Kaltim, serta tari kontemporer Riau yang ditarikan oleh sanggar tari Tunas Rimba, Samarinda. Lalu, di pengujung acara, digelar pesta kembang api yang membuat aroma kemegahan pesta kian terasa.

      Sementara itu, selama 12 hari pelaksanaan PON XVII tersebut, Jatim tampil sebagai juara umum.Provinsi paling timur di Pulau Jawa itu sukses mengoleksi 139 emas, 113 perak, dan 111 perunggu. Tuan rumah Kaltim sempat menempel ketat Jatim di peringkat kedua. Namun, akhirnya, dengan raihan 116 emas, 111 perak, dan 114 perunggu, mereka harus melepaskan predikat runner di hari-hari terakhir kepada DKI Jakarta yang meraih 119 emas, 117 perak, dan 122 perunggu. Keberhasilan Jatim menggulingkan DKI sebagai juara bertahan itu, sekaligus mengulangi prestasi ketika menjadi tuan rumah pada PON XV 2000 lalu. (nar)
Berita Selanjutnya:
Riau Tambah Satu Perunggu

SAMARINDA - Stadion Utama Palaran, Samarinda, menjadi saksi upacara penutupan PON XVII Kaltim, Kamis malam (17/7). Setelah resmi dibuka pada 5 Juli


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News