PONTIANAK : Akibat Remehkan Mapel BI

PONTIANAK : Akibat Remehkan Mapel BI
PONTIANAK : Akibat Remehkan Mapel BI

Ia berharap ada inovasi cara mengajar guru bahasa Indonesia. Selama ini, guru sudah mulai menambah wawasan bagaimana memberikan metode mangajar yang mudah dan menarik. “Guru bahasa Indonesia sudah banyak yang mengikuti seminar-seminar tentang pembelajaran, sehingga bisa memberikan inovesi baru kepada murid,” urainya.

Tingkat kegagalan yang terjadi di Pontianak, lebih banyak dibanding daerah perkotaan, ialah faktor lingkungan. “Di kota lebih siswa sudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar, sehingga menganggap unas ialah hal yang biasa, selain itu anak kabupaten punya keinginan besar untuk bisa lulus sekolah karena mereka ingin melanjutkan kuliah di kota, motivasi belajar anak di kabupaten akan lebih intens dibandingkan dengan kota. Sehingga keinginan untuk bisa lulus lebih besar,” akunya.

Saat ditanya, apakah tingkat kejujuran di kabupaten perlu dipertanyakan, ia membantah. “Pengawasan di kabupaten sama dengan di kota, tidak ada perbedaan. Jangan menganggap kabupaten tidak jujur. Jika pengawasan di kota ada dua orang, di kabupaten juga. Di kabupaten juga ada polisi yang ikut mengawasi,” jelasnya. (tin/aj/jpnn)

PONTIANAK – Tiga tahun terakhir, nilai ujian nasional pelajaran Bahasa Indonesia menurun. Puncaknya unas SMA 2010, kegagalan siswa hampir rata


Redaktur & Reporter : Auri Jaya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News