Populerkan MK, Luncurkan MK TV
Gandeng JPMC, Rayakan Ultah Kelima
Kamis, 14 Agustus 2008 – 08:19 WIB

Dahlan Iskan (kiri) bersama Menkominfo M Nuh dan Ketua MK Jimly Asshiddiqie. Foto: Raka/JP
Dalam diskusi tersebut, Menkominfo M Nuh sangat sepakat dengan keberadaan MK TV. Menurut dia, langkah yang ditempuh MK tersebut sejalan dengan program Depkominfo yang mengembangkan televisi berjaringan. Dia juga mengungkapkan bahwa program tersebut merupakan satu alasan untuk membesarkan Indonesia. Menurutnya, selama ini tidak ada alasan sebagai orang Indonesia tidak membesarkan bangsanya sendiri. ”Semua yang kita lakukan di bumi Indonesia. Ini bagian kecintaan membangun negeri yang kita cintai,” ujarnya. Chairman Jawa Pos Dahlan Iskan juga mengungkapkan pernyataan menarik terkait keberadaan MK TV.
Baca Juga:
Menurutnya, sejak beberapa hari ini, pihaknya selalu mendiskusikan bahaya gagalnya demokrasi. ”Kita melihat ada beberapa unsur ketidakdewasaan dalam berdemokrasi di masyarakat. Ketakutannya masyarakat bosan berdemokrasi,” ujarnya.
Menurut Dahlan, ketidakdewasaan dalam berdemokrasi itu disebabkan oleh partai politik, politikus, sebab mereka selalu berpikir pendek. ”Cara berpikirnya jangka pendek lima tahunan saja. Yang dipikirkan caleg, pemilu dan pilkada,” jelasnya.
Ancaman demokrasi yang lain adalah sengketa undang-undang. Tapi untungnya, cetusnya, sekarang ada lembaga bernama MK. ”Jadi beruntung ada lembaga akhir yang menjaga demokrasi, karena itu masyarakat perlu tahu tentang lembaga tersebut,’’ ujarnya. (zul/git/iro)
JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) semakin total dalam mendekatkan diri dengan rakyat. Kemarin, lembaga penjaga konstitusi tersebut me-launching
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Stok Beras Melonjak, Waka MPR: Komitmen Presiden Prabowo Langsung Dibuktikan
- Otto Hasibuan Minta Peserta PKPA Bisa Menaati Kode Etik Ketika Menjadi Advokat
- Majelis Ulama Indonesia Tegaskan Vasektomi Hukumnya Haram
- Pemerintah Janji Tindak Ormas Nakal, Termasuk Grib Jika Bersalah
- Mbak Ita & Suami Kompak Mengaku Tak Tahu Soal Aliran Fee 13 Persen dari Proyek di Kecamatan
- Prabowo: Saya Dibilang Presiden Boneka, Dikendalikan Pak Jokowi, Itu Tidak Benar