Posisi Tasdik saat Itu Begitu Dekat dengan Pelaku Bom Kampung Melayu

Posisi Tasdik saat Itu Begitu Dekat dengan Pelaku Bom Kampung Melayu
Petugas kepolisian Inafis dan Puslabfor melakukan indentifikasi mayat korban ledakan bom di terminal Kampung Melayu, Jakarta, Kamis (25/5/2017). Foto: HARITSAH ALMUDATSIR/JAWA POS

jpnn.com - Tasdik Saputra masih terlihat lemah, terbaring di ruang 709 Rumah Sakit Budhi Asih, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Pria berusia 42 tahun itu baru saja selesai menjalani operasi otot lengan tangan kanan, Kamis (25/5) lalu. Operasi tersebut berlangsung selama empat jam.

"Tangan masih kerasa linu dan sakit kalau digerakin. Mungkin karena efek operasi kali ya. Tidak hanya tangan saja yang terluka. Betis kaki kanan saya juga mengalami luka robek cukup parah. Dan dijahit sebanyak 10 jahitan," katanya di Rumah Sakit Budhi Asih, kemarin (26/5).

Meskipun begitu dirinya merasa kalau tubuhnya itu telah sehat. Jauh berbeda ketika pertama kali dia dievakuasi ke rumah sakit. Dirinya ingin segera pulang ke kediamannya di Depok, Jawa Barat.

Peristiwa ledakan bom di Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, tidak akan pernah terlupakan.

Dirinya masih ingat betul peristiwa tersebut terjadi. Ketika itu sekitar pukul 20.50, Rabu (24/5) lalu, dirinya sedang mengemudi sepeda motor.

Dirinya melintas dari arah utara ke selatan. Ketika roda sepeda motornya tersebut melaju tepat di bawah Fly Over Terminal Kampung melayu, suara ledakan terdengar.

Suara tersebut sangat keras. Kemudian kedua matanya itu melihat seorang anggota polisi telah terkapar. Spontan dirinya bergegas melakukan pertolongan.

Tasdik Saputra masih terlihat lemah, terbaring di ruang 709 Rumah Sakit Budhi Asih, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News