Poster Kontroversial Cantumkan Putri Obama
Rabu, 12 Agustus 2009 – 14:30 WIB
Presiden PCRM, Neal Barnard, yang adalah seorang peneliti nutrisi, mengatakan bahwa ia menerima sebuah kontak telepon pada tanggal 4 Agustus (sehari setelah poster itu dipasang, Red) dari pihak Gedung Putih. Yang berbicara katanya, adalah Associate Counsel (semacam penasehat, Red) Gedung Putih, Karen Dunn, beserta wakilnya, Ian Bassin.
Baca Juga:
"Mereka orang-orang yang baik. Saya menyukai mereka," ujar Barnard. "Tapi mereka menelepon sambil mengatakan, 'Tolong turunkan poster-poster itu. Anda tak bisa menyebut-nyebut anak Bapak Presiden seperti itu' ... Mereka memandang bahwa mencantumkan putri-putri Presiden (Obama) itu sudah di luar batas. Mereka bilang bahwa mereka tak akan memperbolehkan penggunaan (nama) anak-anak tersebut," terangnya.
Terhadap kasus ini, salah seorang konsultan politik senior dari Partai Republik, Frank Luntz, mengaku sama sekali tak merasa heran dengan reaksi Gedung Putih. "Anak-anak presiden (posisinya) pasti selalu di luar batas," katanya. "Selalu. Tanpa pengecualian. Tidak ada istilah 'jika', 'dan' maupun 'tetapi'," tegasnya menambahkan.
"Dan meski sementara, hal (kontroversi) ini mampu menarik perhatian terhadap kampanye (poster) tersebut, Gedung Putih bakal membenci organisasi itu karenanya. Dan saya pastikan bahwa mereka akan dihukum. Anda tidak (begitu saja) 'bermain-main' dengan anak-anak presiden. Itu (sudah menjadi) sebuah aturan tak tertulis," papar Luntz pula.
WASHINGTON DC - Poster-poster itu, yang keseluruhannya berjumlah 14 buah, dipasang serentak di Stasiun Union pekan lalu. Pada setiap lembar poster
BERITA TERKAIT
- Alhamdulillah, 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Akui Palestina
- Pesawat Singapore Airlines SQ321 Mengalami Turbulensi, 9 WN Malaysia Luka-Luka
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif
- Pengadilan Kriminal Internasional: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang