PPATK Capek Kerja, Hasilnya Dicuekin

PPATK Capek Kerja, Hasilnya Dicuekin
Ketua PPATK Muhammad Yusuf. Foto: Mesya Muhammad/JPNN

Rekening gendut polisi itu merupakan temuan lama PPATK dan sudah dilaporkan ke polisi namun tidak ditindak lanjuti. Apakah laporan temuan rekening gendut PNS bernasib sama?

Iya benar, itu memang temuan lama. Tapi yang harus anda tahu, kewenangan kita hanya sampai pada pengajuan ke Polisi dan Kejaksaan. Seharusnya, laporan itu langsung ditindaklanjuti. Tapi kan tidak demikian. Saya ingat saat di Cipanas saya bilang ada PNS muda yang punya rekening hingga Rp 35 miliar. Saya laporkan tapi hasilnya tidak juga diselidiki. Jadi yang salah di sini siapa?


Anda menyerah?

Ya tidak dong. Justru saya sudah bertemu Kapolri untuk kerja sama mengenai masalah ini. Nantinya setiap bulannya PPATK dan penegak hukuman akan duduk bersama untuk melihat perkembangan hasil penyelidikan transaksi keuangan mencurigakan yang kita laporkan. Jadi temuan PPATK tidak hanya sekadar menjadi laporan saja tanpa tindaklanjut.


PPATK sering menggunakan media untuk mengekspos kasus besar yang tidak ditindaklanjuti penegak hukum. Benar demikian?

Tidak ada yang dimanfaatkan, tapi untuk transparansi PPATK wajib mengekspos. Ini agar ada perhatian dari masyarakat maupun pemerintah. Namun yang diekspos tidak semuanya, ada hal-hal yang harus kita rahasiakan. Tapi keberadaan media massa dalam menyupport PPATK memang cukup besar. Kasus-kasus besar temuan PPATK bisa ditindaklanjuti karena pena jurnalis. Itu sebabnya, saya minta dukungan media massa dalam upaya membersihkan instansi dari pejabat-pejabat nakal yang tidak layak menduduki jabatannya.


Dari kasus rekening gendut PNS, banyak temuan PNS muda memiliki dana miliaran rupiah. Bagaimana PPTAK melihat ini?

DIAM ternyata memang bukan emas. Menyimpan saja temuan 1.890 transaksi keuangan yang mencurigakan, dirasakan Muhammad Yusuf sangatlah menjengkelkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News