PPDB Zonasi Jangan Hambat Siswa Berprestasi Daftar ke Sekolah Favorit

PPDB Zonasi Jangan Hambat Siswa Berprestasi Daftar ke Sekolah Favorit
Proses PPDB 2019. Foto : JPG/Pojokpitu

“Kami mengakui memang masih banyak mekanisme yang harus dibenahi. Walau begitu, setiap sekolah juga memiliki kemampuan terbatas dalam melayani banyaknya pendaftar. Insyaallah dalam waktu dekat ini kami akan melakukan pertemuan dalam membahas apa saja yang menjadi masalah pada PPDB tahun ini. Sehingga itu akan menjadi evaluasi kita di tahun berikutnya,” bebernya.

Sementara itu, Akademisi Universitas Borneo Tarakan (UBT) DR. Suyadi S.S., M.Ed menerangkan, seharusnya pendidikan dapat memberikan peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk memilih sekolah mereka untuk melanjutkan pendidikan sesuai kapasitasnya.

Selain itu, jika alasan pemerintah menerapkan sistem zonasi hanya demi pemerataan status sekolah, menurutnya hal tersebut disertai antisipasi konkret, agar pada praktiknya tidak ada satu pun masyarakat yang dirugikan.

“Jadi, pembatasan zonasi misalkan, itu kalau ada alasan-alasan tertentu, misalnya bisa dipertanggungjawabkan secara rasional dan itu bisa disesuaikan. Namun jangan sampai menutup kemungkinan peluang bagi siswa untuk meminati sekolah tertentu,” ucapnya.

Ia mengakui, masalah pendidikan saat ini amatlah runyam, karena tidak meratanya minat peserta didik pada setiap sekolah. Sehingga dengan sistem zonasi dapat membuat penyebaran siswa lebih merata. Hanya saja, strategi tersebut seharusnya juga tidak menjadi penghambat siswa berprestasi untuk mendaftar di sekolah favorit.

Berjalannya sistem zonasi saat ini terlihat pincang dengan tidak meratanya pembangunan sekolah di setiap wilayah.

Ia menjelaskan, sebenarnya sangat memungkinkan untuk dilakukan penyebaran siswa tanpa adanya zonasi jika pemerintah mau menciptakan roadmap bagi setiap sekolah.

Agar setiap sekolah, memiliki ciri khas dan tujuan berbeda. Dengan kondisi itu, status sekolah tidak lagi bergantung pada stigma favorit, karena setiap sekolah memiliki tujuan dan visi berbeda.

Berakhirnya pelaksanaan PPDB (penerimaan peserta didik baru) masih menyisakan kritik di kalangan masyarakat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News